Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
KabarBaik.co – Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Kecamatan Sidoarjo. Jenazah korban berinisial MI, 30, itu ditemukan pada Sabtu (11/10) malam
Kapolsek Sidoarjo Kota Kompol Heri Setyo Susanto membenarkan adanya kejadian itu. Ia mengatakan, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 19.00 WIB dari warga yang menemukan korban dalam keadaan tak bernyawa.
“Benar, kami mendapatkan laporan adanya warga yang ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung di rumahnya sendiri,” kata Heri saat dikonfirmasi, Minggu (12/10).
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh teman korban berinisial FF, 35. Saat datang ke rumah korban sekitar pukul 18.30 WIB, FF sempat menanyakan keberadaan Ishak kepada VM, 25, pelapor yang juga tinggal di rumah itu. VM kemudian mempersilakan FF naik ke lantai dua, tempat korban biasa beristirahat.
Namun alangkah terkejutnya FF ketika melihat korban sudah dalam posisi tergantung dengan seutas tali tampar berwarna biru yang menjerat lehernya dan terikat di kayu atap rumah. FF pun langsung berteriak dan memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan.
Petugas dari Polsek Sidoarjo Kota bersama tim identifikasi Polresta Sidoarjo segera tiba di lokasi. Dari hasil olah TKP, polisi mengamankan tali tampar biru sebagai barang bukti. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Gasum Porong untuk pemeriksaan medis.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan di lokasi dan memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban. Dugaan sementara, korban meninggal karena gantung diri,” jelas Kompol Heri.
Meski demikian, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, baik luar maupun dalam, dan menyatakan telah menerima peristiwa tersebut sebagai musibah. “Keluarga korban menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai takdir,” imbuhnya.
Polisi masih menelusuri kemungkinan penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya. Dari keterangan sejumlah saksi, korban sempat meminta maaf kepada rekannya beberapa waktu sebelumnya dan menunjukkan tanda-tanda tekanan batin.
“Kami tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan seluruh fakta di balik peristiwa ini,” tutup Kompol Heri. (*)








