KabarBaik.co – Para petani di tiga desa yang berada di Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, mulai mengeluhkan nasib buruk yang terus mereka hadapi saat ini. Memasuki awal musim kemarau tahun ini para petani selalu gagal panen dan mengalami kerugian cukup besar.
Tiga desa itu yakni Desa Kedung Pengaron, Desa Kepuh, dan Desa Lorokan. Salah satu petani, Muklis, mengungkapkan kesedihannya bertahun-tahun mengalami gagal panen saat musim kemarau. Seharusnya setiap tahun bisa panen tiga kali, tapi pada tahun hanya bisa panen satu kali.
“Ketika musim kemarau tidak ada air. Sawah kami mengering, tanaman layu, dan pada akhirnya gagal panen,” ujar Muklis, Rabu (14/8).
Padahal, lanjut Muklis, biaya produksi pertanian saat ini cukup tinggi. Untuk satu hektare lahan jagung, dia harus merogoh kocek hingga Rp 5 juta. “Kalau kering seperti ini ya rugi tidak untung, panen tidak maksimal karena banyak yang mati,” ucapnya.
Muklis sangat berharap agar pemerintah membantu para petani dengan membuatkan sumur bor. ”Dengan kehadiran sumur bor, kami bisa mengairi sawah kami dan tidak perlu khawatir lagi gagal panen saat musim kemarau,” beber Muklis.
Senada dengan Mukhlis, petani lainnya, Ali Wafa, juga mengeluhkan hal yang sama. Petani asal Desa Kedung Pengaron itu juga berharap pemerintah dapat segera turun tangan mengatasi masalah mereka. “Di sini kalau musim kemarau tidak ada air. Saya berharap ada sumur bor, agar tidak gagal panen terus,” tegas Ali.
Hingga kini belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan terkait permasalahan yang dihadapi para petani di Kecamatan Kejayan. (*)