KabarBaik.co – Kabupaten Banyuwangi kembali mencatat surplus jagung pada 2025. Hingga September, produksi jagung Banyuwangi telah mencapai 193.542 ton, jauh melampaui kebutuhan konsumsi lokal yang hanya 46.786 ton.
Artinya, Banyuwangi memiliki surplus sekitar 146.756 ton yang mempertegas posisinya sebagai salah satu lumbung jagung strategis di Jawa Timur sekaligus penopang target swasembada pangan nasional.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut capaian ini bukan kali pertama, sebab dalam tiga tahun terakhir produksi jagung daerah selalu lebih tinggi dibandingkan kebutuhannya. Tercatat produksi jagung mencapai 253.857 ton pada 2022, 225.416 ton pada 2023, dan 209.078 ton pada 2024.
“Setiap tahun Banyuwangi selalu mengalami surplus. Tahun ini hingga September pun hasil panen masih sangat memadai, bahkan jauh di atas kebutuhan daerah,” ujar Ipuk.
Surplus pangan tersebut kian ditegaskan dengan pelaksanaan Panen Raya Jagung Serentak kuartal III di Banyuwangi, Sabtu (27/9). Kegiatan ini dipimpin Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto bersama Bupati Ipuk Fiestiandani di areal persawahan Lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo. Panen serentak ini merupakan bagian dari program nasional Swasembada Pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Kapolda Jatim memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi dalam menjaga stabilitas pangan. “Ini komitmen bersama dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Banyuwangi telah menunjukkan kerja keras semua pihak, mulai dari petani hingga pemerintah daerah. Semoga capaian ini menjadi semangat baru untuk terus meningkatkan produksi,” katanya.
Selain Pemkab, Polri juga terlibat aktif dalam program pendampingan lahan jagung. Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menyebut total lahan yang didampingi Polresta mencapai 1.772 hektare, dengan 1.048 hektare telah ditanami dan 433 hektare di antaranya dipanen.
“Dari hasil panen, tercatat 1.445,46 ton jagung berhasil didistribusikan melalui jalur Bulog, pengepul, hingga pengusaha,” tambahnya.