Produksi Susu Nongkojajar di Pasuruan Penyumbang Kebutuhan Susu Nasional, Ini Kata Gubernur Jatim 

oleh -149 Dilihat
IMG 20251115 WA0004 1
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke kandang sapi perah di Pasuruan. (Foto: Zia Ulhaq)

KabarBaik.co – Kebutuhan susu sapi perah secara nasional hingga saat ini sebagian besar tergantung pada impor. Berdasarkan data BPS RI tahun 2025, saat ini Jawa Timur mampu memproduksi susu segar sebanyak 468.712 ton/tahun, yang berkontribusi 58 persen terhadap produksi susu nasional sebesar 808.352 ton.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar di Wonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Tempat tersebut telah menerapkan Integrated Farming dan masuk kategori menuju No Waste Energy.

Gubernur Khofifah mengatakan, penerapan sistem tersebut berhasil membangun hilirisasi secara sistemik, sehingga mampu meningkatkan produksi susu sapi perah secara signifikan. “Di KPSP ini, setelah menerapkan integrated farming dan replacement dengan bibit sapi perah yang memiliki genetik unggul, saat ini sapi perah yang sebelumnya produksi mulai dari 12 – 15 Liter menjadi 20-25 liter per hari,” ujarnya.

Tidak hanya mengurangi impor, Khofifah juga meyakini bahwa produksi susu Jatim dapat memenuhi kebutuhan daerah lain. Khofifah mencontohkan Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang memiliki kebutuhan susu segar tinggi untuk IPS dan masih bergantung dari Jawa Timur.

“Belum lagi market dari MBG (Makan Bergizi Gratis). Kami juga memberikan masukan bagaimana jika konsumsi susu untuk anak-anak dalam program MBG adalah susu pasteurisasi tanpa kemasan pabrikan, tetapi disediakan kemasan besar (galon dari kaca/stainles steel) kemudian diminum dengan gelas,” jelas Khofifah.

Selain pasar domestik, Khofifah menyebut potensi pasar ekspor juga terbuka, khususnya ke Eropa berupa keju dari susu organik. KPSP Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan sudah menerapkan pemeliharaan sapi perah dengan sistem organik pada beberapa kelompok ternak.

“Mereka juga sudah mengembangkan pakan organik yang telah diassesment oleh Badan Standarisasi Pangan Organik,” kata Khofifah. Potensi tersebut membuat Khofifah optimistis KPSP Setia Kawan Nongkojajar dapat menjadi rujukan nasional bagi peternak sapi perah.

“Saya rasa banyak hal yang dunia peternakan ini bisa belajar ke Setia Kawan Nongkojajar. Dan saya rasa marketnya akan luar biasa karena semua marketnya ingin produksi mamin yang sehat dan antara lain dari bahan baku yang berkualitas” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ziaul Haq
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.