Profil Sugiri Sancoko: Dari Rumah di Kaki Gunung Bungkus hingga Meja OTT KPK

oleh -126 Dilihat
SUGIRI SANCOKO
Sugiri Sancoko. (Foto IG)

KabarBaik.co- Jalan beton yang berkelok di antara hutan jati di kaki Gunung Bungkus, Kecamatan Sampung, Ponorogo, membawa siapa pun menuju Desa Gelangkulon.  Desa kecil yang sunyi, tapi menjadi bagian dari ceita salah seorang sosok penting. Dari desa inilah Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang akrab disapa Kang Giri, berasal.

Kang Giri adalah anak kampung yang berhasil menapaki tangga politik hingga menjadi orang nomor satu di kabupaten tersebut. Sayangnya, pada Jumat (7/11), namanya mencuat karena tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dalam dugaan kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

Dihimpun dari sejumlah sumber, rumah masa kecil Kang Giri masih berdiri di Gelangkulon. Bangunannya luas, bergaya arsitektur Jawa Sinom, dengan atap memanjang dan halaman yang dipenuhi tanaman hijau. Rumah itu dahulu milik pasangan Toheran dan Suyatun, kedua orangtuanya yang kini telah tiada. Dinding kayunya menampung banyak kenangan. Masa kecil seorang bocah yang kerap membantu orangtua membuat bata merah dan genting, sembari memendam cita-cita ingin sekolah setinggi-tingginya.

Dari rumah sederhana itu, Kang Giri menapaki perjalanan panjang. Ia menempuh pendidikan di SD Negeri Gelangkulon, lalu ke SMP Negeri Badegan, dan melanjutkan ke SMK Negeri 1 Jenangan. Lulus pada 1990, ia merantau ke Surabaya. Bekerja sambil kuliah, meraih gelar sarjana ekonomi pada 2003, dan kemudian menamatkan studi magister manajemen di Universitas Dr Soetomo Surabaya pada 2014.

Dunia politik mulai dikenalnya melalui Partai Demokrat. Dari sana, Kang Giri terpilih menjadi anggota DPRD Jawa Timur pada periode 2009–2014, dan kembali duduk untuk periode berikutnya. Pada Pilkada Ponorogo 2015, ia mencoba peruntungan sebagai calon bupati.  Namun, kalah tipis dari rivalnya, Ipong Muchlissoni.

Kekalahan tersebut sempat membuatnya mundur sejenak. Menepi dari hiruk pikuk di kampung halamannya. ”Orang kalah itu tidak enak. Apa-apa menjadi salah.” ujarnya dalam sebuah podcast bersama Dahlan Iskan di sebuah kanal YouTube.

Kang Giri pergi merantau ke Aceh untuk bertanam jagung, namun gagal membuahkan hasil. Hampir menyerah, tetapi tekad untuk “pulang membangun tanah kelahiran” membuatnya kembali ke Ponorogo.

Lima tahun berselang, Kang Giri bangkit lagi. Maju di Pilkada 2020 bersama Lisdyarita, diusung PDI Perjuangan, dan kali ini menang. Pasangan ini dilantik sebagai Bupati Ponorogo pada 26 Februari 2021, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-50. Pada Pilkada 2024, Kang Giri bersama Wabup Lisdyarti kembali maju di periode kedua. Menang, dan dilantik langsung Presiden Prabowo Subianto bersama kepala daerah lain di Istana Merdeka Jakarta pada Februari 2025.

Dalam banyak kesempatan, Kang Giri tampil sederhana. Dia sering turun langsung ke lapangan sampai ke RT-RT. Terkadang mengenakan kaus atau batik lengan panjang, berbicara akrab dengan warga. Bahkan, saat itu ia meminta ucapan selamat pelantikannya dikirim bukan dalam bentuk karangan bunga, melainkan tanaman hidup.

Harta kekayaannya pun tergolong sederhana dibanding kepala daerah lain. Berdasarkan laporan LHKPN tahun 2024, total kekayaannya tercatat Rp 5,69 miliar tanpa utang pribadi. Asetnya berupa beberapa bidang tanah dan bangunan di Ponorogo, serta kendaraan pribadi.

Namun, semua pencapaiannya kini terhenti mendadak. Jumat malam, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Kang Giri dan sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Ponorogo. Kabar yang beredar menyebut operasi itu terkait dugaan praktik jual beli jabatan. Hingga kini, lembaga antirasuah itu belum memberikan keterangan resmi mengenai status hukum mereka yang kena OTT.

Kini, di balik hening rumah di Gelangkulon itu bukan hanya menyimpan kisah anak kampung yang pernah menjadi bupati. Namun, juga sebagai pengingat bahwa kekuasaan bisa menguji siapa pun, bahkan mereka yang datang dari tempat paling sederhana. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.