KabarBaik.co — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim terus melanjutkan proses identifikasi korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Hingga Rabu (15/10) Siang, tim berhasil mengidentifikasi tiga jenazah tambahan, sehingga total 58 dari 67 kantong jenazah telah terverifikasi.
Kabiddokes Polda Jatim Kombes M. Khusnan Marzuki menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Surabaya. Ia menjelaskan proses identifikasi dilakukan secara teliti melalui uji DNA dan pencocokan data ante mortem yang diperoleh dari pihak keluarga.
“Dari 67 kantong jenazah yang kami terima, saat ini sudah 58 korban yang berhasil kami identifikasi. Masih ada lima kantong lagi yang sedang kami cocokkan datanya,” ujar Khusnan.
Khusnan menambahkan proses identifikasi dilakukan secara ilmiah dengan mengikuti seluruh prosedur resmi DVI. Setiap hasil yang diumumkan telah melalui tahapan pemeriksaan laboratorium forensik yang ketat.
Tiga jenazah terbaru yang berhasil teridentifikasi yakni Ubay Dinhai Azskia, 15, asal Sampang, M. Muhfi Alfian, 16, warga Damarsi, Buduran, Sidoarjo, serta Abdul Halim, 16, asal Sidotopo Wetan, Surabaya. Selain itu, satu kantong jenazah berisi bagian tubuh diketahui cocok dengan DNA milik korban atas nama Nur Ahmad Rahmatulloh.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin agar seluruh jenazah dapat diketahui identitasnya dan segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan secara layak,” tegasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, hingga kini masih terdapat lima orang korban yang belum ditemukan. Sementara itu, lima kantong jenazah lain masih menjalani proses pemeriksaan lanjutan di laboratorium forensik Polda Jatim. (*)