KabarBaik.co – Pertamina EP Sukowati meraih sejumlah penghargaan penting di Environmental and Social Innovation Awards (ENSIA) 2024. Kegiatan itu berlangsung di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Selasa-Rabu 30-31 Juli lalu.
Penghargaan yang diraih Pertamina EP Sukowati meliputi dua peringkat silver kategori efisiensi energi dan kategori pengurangan limbah B3, dua peringkat gold kategori 3R LPNB3 dan kategori inovasi sosial, serta satu peringkat platinum kategori penurunan emisi.
ENSIA Awards merupakan penghargaan yang diselenggarakan PT SUCOFINDO dan merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Khususnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Manager Sukowati Field, Arif Rahman Hakim menerangkan, pencapaian ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mempromosikan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. “Dengan penghargaan yang diraih, Pertamina EP Sukowati semakin menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam pengelolaan lingkungan dan inovasi sosial,” ujar Arif Rahman, Kamis (1/8).
Pria asli Jawa Barat itu menambahkan, PT Pertamina EP Sukowati menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. “Tidak hanya mengejar target produksi, kami turut memasang target penting bagi lingkungan dan kemasyarakatan,” tutur Arif.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong pada acara puncak ENSIA 2024 mengapresiasi PT Pertamina EP Sukowati serta para pelaku usaha yang telah menerapkan efisiensi terhadap pengelolaan keseimbangan antara lingkungan, ekonomi, dengan sosial.
“Sebagai bentuk komitmen kepedulian perusahaan atas perubahan iklim, penanganan lingkungan hidup, kami berharap ke depannya para pelaku usaha yang menerima penghargaan dapat memberikan dan menciptakan inovasi secara berkelanjutan,” ucap Alue.
Alue menjelaskan bahwa dengan komitmen pelaku usaha dalam mengelola keseimbangan lingkungan, ekonomi dan sosial, tentunya sejalan dengan instrumen PROPER. ”Bagaimana perusahaan mengelola, tak hanya aspek benefit, tetapi aspek terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial,” ujarnya. (*)