KabarBaik.co – Puskesmas Alun-alun Gresik, salah satu pusat layanan kesehatan masyarakat di wilayah perkotaan Kabupaten Gresik, tengah kewalahan. Lonjakan pasien rawat inap dalam beberapa bulan terakhir membuat kapasitas layanan yang tersedia kerap tak mampu menampung seluruh rujukan.
Kondisi ini diakui langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik Setyo Susilo. Ia menyebut, saat ini hanya dua puskesmas di wilayah kota yang memiliki fasilitas rawat inap, yakni Puskesmas Alun-alun dan Puskesmas Kebomas. “Dua-duanya menjadi rujukan horizontal bagi FKTP lain yang masih berstatus rawat jalan,” ujarnya, Kamis, (26/6).
Skema rujukan horizontal ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2013, yang mewajibkan 144 jenis penyakit diselesaikan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), kecuali dalam kondisi gawat darurat. Namun, dalam praktiknya, keterbatasan puskesmas dengan layanan rawat inap menyebabkan penumpukan pasien di titik-titik tertentu.
Puskesmas Alun-alun, sebagai puskesmas yang berada di pusat kota, menanggung beban paling besar. “Sebagai puskesmas rujukan horizontal di wilayah kota, beban pelayanannya tinggi, sehingga fasilitas ruang rawat inapnya pun kerap penuh,” ujarnya.
Diketahui, jumlah tempat tidur rawat inap di Puskesmas Alun-alun Gresik berjumlah 12 dan di Puskesmas Kebomas hanya ada 6 tempat tidur.
Untuk itu, Pemerintah kabupaten Gresik melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, di tahun 2025 ini akan menambah puskesmas dengan fasilitas rawat inap di wilayah kota. Tahun 2025, dua puskesmas baru ditargetkan akan menyediakan layanan serupa, yakni Puskesmas Sukomulyo dan Puskesmas Gending.
Langkah serupa juga ditempuh sektor swasta. Klinik Petro Satelit di Jalan Kalimantan, yang saat ini berstatus FKTP non-ranap, tengah dalam proses peningkatan layanan menuju fasilitas rawat inap.
Upaya ini diharapkan mampu mengurai kepadatan di dua puskesmas utama di wilayah kota dan menghadirkan distribusi layanan kesehatan yang lebih merata di wilayah perkotaan.