KabarBaik.co– Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengambil langkah maju dalam diplomasi keagamaan dan pendidikan internasional dengan mengumumkan kesiapan memfasilitasi pertukaran santri dan mahasiswa dari Tiongkok. Inisiatif ini bertujuan memperkokoh persahabatan kedua negara melalui jalur akademik dan budaya, menjadikannya ‘jalur sutra’ baru yang berfokus pada ilmu dan toleransi.
Kesepakatan bersejarah ini muncul saat delegasi PWNU Jatim berkunjung ke Masjid Xi Guan, Kota Lanzhou, Tiongkok. Ketua PWNU Jatim, KH Kikin Abdul Hakim, mengungkapkan bahwa pembahasan inti silaturahmi tersebut mencakup penguatan ukhuwah dalam aspek keagamaan, kebudayaan, akademis, dan ekonomi.
”Agenda ini adalah upaya mengokohkan persahabatan Indonesia-Tiongkok, sejalan dengan undangan kerja sama kemitraan dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya,” jelas KH Kikin Abdul Hakim dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin. “Tujuannya agar terjalin kedekatan secara keilmuan, budaya, serta toleransi, sesuai pesan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU).”
Delegasi penting PWNU Jatim yang turut hadir antara lain Wakil Rais Syuriah KHA Matin Djawahir, serta Wakil Ketua PWNU Jatim Prof Suparto Wijoyo (Sekolah Pascasarjana Unair) dan Prof Maskuri Bakri (Unisma Malang). Mereka disambut hangat oleh jajaran Pengurus Islamic Association of Gansu Province, termasuk Hajjah Ma Aisyah, Imam Besar Masjid Xi Guan H Umar Mukhtar, dan Li dari Kementerian Kerukunan Beragama Tiongkok.
Pujian untuk Moderasi NU
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Islamic Association of Gansu Province, Hajjah Ma Aisyah, secara khusus mengakui keunggulan Indonesia dalam mempersatukan umat beragama. Ia memuji semangat moderasi dan toleransi yang diemban NU sebagai faktor kunci pemersatu bangsa.
Menanggapi hal tersebut, KH Kikin Abdul Hakim langsung menyampaikan tawaran konkret. PWNU Jatim siap menampung santri dan mahasiswa Tiongkok di berbagai institusi pendidikan unggulan di Jatim, seperti Pesantren Tebuireng Jombang, Pesantren Bejagung Tuban, Pascasarjana Unair Surabaya, hingga Unisma Malang.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Li dari Kementerian Kerukunan Beragama Tiongkok. Li berharap kunjungan ini menjadi pembuka jejaring internasional yang membawa kemaslahatan bagi umat Islam di kedua negara.
”Islam melalui jalur sutra yang semula adalah jalur perdagangan, kini telah menjelma menjadi jalur dakwah dan penyebaran Islam di Tiongkok,” kata Li, optimis bahwa inisiatif PWNU Jatim akan memperluas peran jalur sutra tersebut ke ranah keilmuan dan kerukunan. (*)






