Ratusan Personel BPBD se-Jatim Kumpul di Banyuwangi Ikuti Gelar Peralatan BNPB

oleh -359 Dilihat
fc0403f0 301d 414a beab 6054c55d903f
Giat gelar peralatan BNPB yang berlangsung di Pantai Marina Boom, Banyuwangi. (Foto: Ikhwan)

KabarBaik.co – Sebagai upaya untuk memastikan kesigapan dalam mengahadapi potensi kebencanaan di Jawa Timur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar kegiatan “Gelar Peralatan” di Banyuwangi, Minggu (14/7).

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh BPBD Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Selain itu dalam kegiatan ini juga dipamerkan sejumlah peralatan kebencanaan hingga skill para personel BPBD.

Kepala BNPB Letjend TNI Suharyanto mengatakan kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara BNPB, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Banyuwangi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan personel dan pengembangan SDM.

“Kegiatan ini berisi berbagai hal untuk meningkatkan kemampuan dan kelengkapan dari fasilitas penanggulangan bencana yang ada di Jawa Timur,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, BNPB juga menyetap aspirasi dari seluruh Kalaksa BPBD se Jawa Timur. BNPB juga memberikan bantuan baik bersifat peralatan maupun anggaran operasional.

“Harapannya dengan kegiatan ini personel siap mengantisipasi segala bentuk potensi kebencanaan di wilayahnya masing-masing,” terangnya.

Dia berpesan potensi kebencanaan yang kini patut diwaspadai adalah kekeringan.
Saat ini puluhan kabupaten dan kota di Jatim sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan.

Sebab, beberapa kota di Jatim sudah masuk musim kemarau meski di provinsi lain masih ada banjir, masih banyak hujan deras. Bahkan ada beberapa wilayah di Jatim sudah ada yang selama 45 hari tidak hujan.

Menurutnya, semua sepakat bencana itu adalah kejadian yang berulang-ulang dan tidak tiba-tiba. Kegiatan ini, kata Jenderal Bintang dua ini, diantaranya untuk meningkatkan kewaspadaan, kesiapan dan kesiapsiagaan dalam mengahadapi musim kemarau.

“Dimulai dengan kesiapan di bidang peralatan dan perlengkapan serta logistik,” tegasnya.

Ditegaskannya, kegiatan ini salah satu tujuannya adalah meningkatkan kemampuan dan kualitas SDM. Karena anggota BPBD adalah pejuang kemanusiaan, ketika masyarakat Jatim menderita, petugas BPBD yang harus di depan.

“Sehingga kemampuannya harus ditingkatkan,” katanya.

Program peningkatan kemampuan personel ini, menurutnya, juga dilakukan Penjabat Gubernur Jawa Timur. Di tingkat pusat, juga dilakukan pendidikan di Pusat Pendidikan dan Latihan BNPB secara rutin. Setiap tahun, setidaknya ada 7 jenis pendidikan.

Mengenai peralatan, menurut Suharyanto, peralatan BPBD di-update berdasarkan jenis bencana. Jatim, yang menonjol adalag bencana vulkanologi. Seperti gunung meletus. Gunung Semeru menurutnya, setiap tahun pasti meletus. Kemudian ada bencana hidrometeorologi yakni banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan. setiap tahun juga ada di Jawa Timur. Ada juga gempa bumi tsunami.

BNPB juga punya program untuk geologi di Pacitan, Malang selatan, Blitar, ada peringatan dini tsunami. Beberapa kali BNPB telah melakukan gladi latihan di Pacitan untuk mitigasi potensi megatrust yang disampaikan para ahli. Di sana juga dipasang alat BMKG yang canggih. Sehingga apabila terjadi gempa bumi tsunami ada peringatan awal pada masyarakat.

“Masyarakat di sepanjang pantai ada namanya program Desa tangguh bencana sehingga dia tahu kalau tejadi bencana dia harus kemana. Mudah-mudahan tidak terjadi bencana,” ungkapnya.

Panjabat Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, kegiatan ini kali pertama kolaborasi dilakukan gelar peralatan dan logistik yang dimiliki. Baginya, ini sangat penting. Karena sistem manajemen logistik dan peralatan itu sangat menentukan keberhasilan.

“Sangat menentukan apakah upaya penanganan bencana ketika darurat itu berhasil atau tidak adalah kesiapan dari logistik dan peralatan, di samping kemampuan dari SDM,” tegasnya.

Dengan kegiatan ini, lanjutnya, bisa diukur bagaimana kesiapan dari masing-masing kabupaten. Bila ada yang kurang, menurutnya, akan menjadi perhatian BPBD Provinsi dan BNPB untuk bisa melengkapi.

Untuk meng-update peralatan, dirinya juga memantau semua informasi tekhnologi kebencanaan. Terbaru, dirinya ke Jepang untuk melihat peralatan yang terkait dengan tekhnologi informasi untuk vulkanologi.

Tahun ini, Jawa Timur bencananya berkurang. Namun hal ini tidak membuat lengah. Kesiapsiagaan terus dilakukan, mitigasi, gladi lapang, exercise, semua dilakukan.

“Kita tidak tahu bencana akan terjadi, Jawa Timur semua harus tetap berjalan dengan baik, siaga terus,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.