KabarBaik.co – Revitalisasi Candi Jago yang dikerjakan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, sejak 27 Mei 2025 kini memasuki tahap pertama. Meski sejatinya program ini dianggarkan pada 2026, pelaksanaannya dipercepat karena kondisi struktur candi semakin mengkhawatirkan.
Salah seorang penjaga candi dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, Imam Pinarno menyatakan, revitalisasi tahap pertama difokuskan pada bagian selasar bawah. Saat ini progresnya hampir rampung dengan pengerjaan finishing, pemerataan, serta penggantian batu-batu yang rusak atau kosong.
“Target pertama sudah selesai, tapi tahap pertama ini kemungkinan akan diperpanjang karena banyak batuan yang lepas dan tidak lagi mengunci satu sama lain, terutama di bagian selasar,” jelas Imam di area Candi Jago, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Minggu (5/10).
Sejak awal Oktober, lanjut Imam, pengerjaan juga menyasar tangga depan candi. Bagian tangga selatan yang separo runtuh akan direkonstruksi dengan meniru bentuk utuh tangga utara. Sementara itu, kondisi tangga utara yang mulai doyong juga segera direvitalisasi.
“Revitalisasi tahap pertama ditargetkan tuntas pada Desember 2025 atau awal Januari 2026. Namun, pekerjaan akan dihentikan sementara saat bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri sebelum dilanjutkan ke tahap kedua,” ungkapnya.
Imam menjelaskan, tahap kedua revitalisasi pada 2026 akan berfokus pada selasar lain yang rusak dan batuan kosong, sedangkan tahap ketiga kemungkinan menyasar bagian puncak candi yang berpotensi difungsikan kembali sebagai bilik ibadah.
Untuk material, ia menyebutkan pihak BPKW 11 menggunakan batu andesit yang diambil dari Bondowoso dan diolah di Tulungagung agar menyerupai material asli Candi Jago. “Diperkirakan progres tahap pertama mencapai 30 persen pada Desember 2025,” pungkas Imam. (*)