KabarBaik.co – Jumlah warga Trenggalek yang terkena diabetes terus meningkat. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Trenggalek, sebanyak 6.919 warga terdiagnosis diabetes sepanjang Januari hingga Juni 2024. Sebagian besar penderita ini diduga disebabkan oleh konsumsi minuman manis dalam kemasan.
Kepala Dinas Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Trenggalek, dr. Sunarto menjelaskan bahwa rendahnya kesadaran masyarakat akan risiko diabetes menjadi salah satu penyebab utama peningkatan kasus.
“Masih banyak masyarakat yang tidak melakukan pengecekan gula darah secara rutin, nutrisi yang tidak seimbang, dan kurangnya aktivitas fisik. Konsumsi minuman manis dengan pemanis buatan serta camilan yang berlebihan juga turut memicu peningkatan angka diabetes,” ujarnya, Minggu (13/10).
Dalam periode Januari hingga Juni 2024, rata-rata terdapat 34 kasus diabetes setiap harinya di Trenggalek, sebuah angka yang cukup mengkhawatirkan. “Merokok juga menjadi faktor risiko tambahan untuk diabetes, serta meningkatkan risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan stroke. Selain itu, perokok lebih rentan terkena penyakit pernapasan, termasuk TBC,” imbuh Sunarto.
Ia menegaskan bahwa minuman kemasan dengan kadar gula tinggi dan bahan pengawet menjadi faktor utama penyebab diabetes. “Minuman ini tidak hanya mengandung gula yang berlebihan, tetapi juga pengawet yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan,” jelasnya.
Diabetes sendiri, lanjut Sunarto, bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti stroke, gangguan mata, penyakit jantung, ginjal, hingga disfungsi ereksi. “Selain itu, penderita diabetes juga berisiko mengalami luka di kaki, infeksi, dan berbagai komplikasi lainnya,” paparnya.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau untuk rutin melakukan cek gula darah, berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta menghindari kebiasaan ngemil yang tidak sehat. “Kami berharap masyarakat Trenggalek semakin sadar akan bahaya diabetes akibat konsumsi gula berlebih,” tutupnya. (*)








