KabarBaik.co – Sebuah bangunan rumah semi permanen di Dusun Wonosari, Kelurahan Sobo, Banyuwangi nyaris ambruk usai terkena luapan sungai beberapa waktu lalu. Rumah tersebut dihuni oleh pasangan suami istri Nuryasin dan Salwati bersama anak dan satu cucunya.
Ketika air setinggi satu meter menerjang mereka hanya bisa pasrah. Air merendam seluruh rumah termasuk perabotan seperti kursi dan kasur. Karena kejadian ini mereka terpaksa mengungsi di sebuah gubuk yang kebetulan tak jauh dari rumah.
Mereka berempat saling berhimpitan tidur di gubuk kecil berukuran sekitar 1,5 meter x 1,5 meter itu sambil menunggu banjir reda.
“Semalaman kami tidur disini, air baru surut menjelang subuh,” kata dia.
Dia mengaku di wilayah itu langgan banjir. Hampir setahun sekali, tapi kali ini yang paling parah karena meluapnya dua sungai yang yaitu Sungai Sobo dan Sungai Bagong.
Meski setiap tahun banjir, Salwati mengaku tidak bisa meninggalkan area tersebut sebab dia merupakan penjaga tanah yang dimiliki oleh seorang warga Banyuwangi yang kini tinggal di Bali.
“Rumah sendiri tapi bukan rumah saya, saya di sini sama jaga tanah sama sawah,” terangnya.
Untuk kehidupan sehari-hari, Nuryasin sebagai kepala keluarga mengerjakan berbagai pekerjaan serabutan seperti buruh tani dan nelayan.
Dari pantauan di rumah Salwati, sejumlah bantuan telah berdatangan, di antaranya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi dan Polsek Kota Banyuwangi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto mengatakan bahwa rumah Nuryasin yang kini hanya disangga dengan kayu akan mendapatkan bantuan untuk dibangun ulang.
“Pengerjaan rencananya minggu ini, bantuan yang diberikan dalam bentuk rumah,” ucap Danang.
