KabarBaik.co – Sejumlah rumah sakit yang pernah menjadi rujukan pasien Covid-19 diminta mengaktifkan kembali ruang isolasi. Hal tersebut menjadi bagian dari upaya kewaspadaan mengingat adanya peningkatan kasus Covid-19, di beberapa negara Asia Tenggara.
Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, mengatakan pada tahun 2020 lalu, Banyuwangi menyiagakan 6 rumah sakit sebagai rujukan pasien Covid-19. Rumah sakit itu diantaranya RSUD Blambangan, RSUD Genteng, RS Al Huda, RS Fatimah, RS Bhakti Husada,dan RS Graha Medika.
“Kita minta untuk disiagakan apabila sewaktu-waktu menjadi tempat rujukan Covid-19,” kata Kamis (5/6).
Usai kasus Covid-19 mereda ruang isolasi di rumah sakit terkait difungsikan menjadi ruang rawat inap. Namun seiring adanya peningkatan kasus, ruang isolasi bakal difungsikan seperti sediakala.
Amir menambahkan berdasarkan informasi dari Kemenkes, Covid-19 yang belakangan muncul adalah mutasi dari varian Omicron.
Covid jenis Omicron tidak mematikan, namun yang perlu diwaspadai adalah penyebaran dan penularannya yang begitu masif.
“Jadi berbeda dengan varian delta yang mematikan, jenis Omicron tidak sampai menyebabkan kematian karena virulensinya rendah. Tapi Omicron penyebarannya dan penularanya sangat cepat. Itu yang perlu diwaspadai,” terangnya.
Amir mengatakan saat ini di Banyuwangi belum ada warga yang tercatat terinveksi Covid-19, karena memang belum dilakukan pemeriksaan.
Namun belakangan dinas menerima banyak laporan bila masyarakat banyak yang mengalami demam disertai flu dan batuk. Bila merujuk pada ciri-ciri gejalanya, bisa jadi itu adalah inveksi Omicron.
“Kami minta masyarakat mewaspadai, gejalanya hampir sama dengan flu biasa, batuk pilek demam. Sementara ini kan ada cukup banyak masyarakat yang mengalami gejala serupa, hipotesa kami itu bisa jadi Covid,” terang Amir.
Tapi masyarakat, menurut Amir tidak perlu khawatir, yang paling penting untuk dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan promotif dan preventifnya.
“Mohon yang sakit, flu, menggunakan masker, mohon dijaga perilaku hidup bersih dan sehatnya. Bagi yang sehat, mohon ditingkatkan pencegahannya, jangan lupa untuk sering-sering cuci tangan pakai sabun, hand sanitizer. Protokol kesehatannya diterapkan lagi,” imbau Amir.(*)