Rupiah Melemah, Menkeu Sri Mulyani Yakin Perekonomian Indonesia Tetap Tangguh

Editor: Hardy
oleh -40 Dilihat
Menkeu RI Sri Mulyani dalam sebuah kegiatan (IG Sri Mulyani)

KabarBaik.co- Kurs (nilai tukar) rupiah ke dollar Amerika Serikat (AS), sejauh ini masih mengalami pelemahan. Pada Minggu (21/4) pagi, pukul 06.00 WIB, dibuka dengan Rp 16.255. Sejumlah pengamat menyebut melemahnya rupiah terhadap dollar AS itu salah satunya dipicu ketegangan di Timur Tengah antara Iran-Israel.

Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah. ’’Stabilitas ekonomi makro akan senantiasa dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) terus dilakukan untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada,’’ tulis Sri Mulyani dalam akun IG @smindrawati.

Dari sisi fiskal, lanjut dia, pihaknya memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel. Sri Mulyani mengungkapkan, situasi global yang berkembang saat ini pasti akan berdampak pada perekonomian Indonesia, termasuk gejolak nilai tukar rupiah.

Di sisi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik dengan nilai tukar dolar yang menguat. Namun, di sisi impor, konversi harga terhadap rupiah akan lebih tinggi dan bisa berdampak pada inflasi di Indonesia. Dia memastikan pemerintah terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan tersebut. “Saya yakin Indonesia akan tetap resilien dalam situasi ini,” ujarnya.

Sri Mulyani juga optimistis perekonomian Indonesia tetap tangguh ke depannya. ’’Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus,” paparnya.

Dilansir Antara, sebelumnya BI juga memastikan stabilitas rupiah terjaga dalam mengantisipasi dampak dari ketidakpastian penurunan suku bunga kebijakan AS atau Fed Fund Rate (FFR) dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah. ’’Kami terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (19/4).

Selain itu, BI melakukan pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar, termasuk operası moneter yang promarket dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang guna mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Dia menuturkan, ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan FFR dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Ekonomi Indonesia tetap kuat ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang pruden dan terkoordinasi erat. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.