KabarBaik.co – Satpol PP Kabupaten Kediri menggelar operasi non-yustisi penegakan ketertiban umum di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), Rabu malam. (2/7). Fokus penindakan ditujukan ke sejumlah angkringan yang mempekerjakan pramusaji dengan pakaian seksi.
Operasi yang berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 00.45 WIB tersebut dipimpin langsung oleh Plt. Kasatpol PP Kaleb Untung Satrio Wicaksono. Penertiban melibatkan 35 anggota gabungan bersama sejumlah pejabat struktural di internal Satpol PP.
Dari hasil patroli, ditemukan sebanyak 11 angkringan yang mempekerjakan 12 penjaga atau pramusaji dengan busana seksi atau terbuka. Bahkan, empat di antaranya tercatat masih berusia di bawah 18 tahun.
“Ini bukan soal selera berpakaian, tapi soal menjaga etika, ketertiban, dan kenyamanan ruang publik. Terlebih, beberapa yang kami temukan masih berstatus anak di bawah umur,” ujar Kaleb dalam keterangannya.
Sebagai tindak lanjut, seluruh pihak yang terjaring dibawa ke Mako Satpol PP untuk dilakukan pembinaan. Mereka diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Sementara itu, pemilik angkringan yang terbukti mempekerjakan anak di bawah umur mendapat penanganan khusus dan pembinaan tambahan.
“Penataan kawasan SLG bukan hanya soal fisik atau estetika, tapi juga menyangkut nilai-nilai sosial yang harus dijaga. Kami berharap pemilik usaha lebih bertanggung jawab terhadap siapa yang mereka pekerjakan dan bagaimana aturan yang harus dipatuhi,” imbuh Kaleb.
Operasi ini akan menjadi langkah awal dalam pembenahan lingkungan usaha informal di ruang publik, agar tetap kondusif dan layak bagi semua kalangan.
“Jika kita ingin kawasan SLG menjadi ikon kebanggaan Kediri, maka semua pihak harus peduli terhadap norma dan aturan. Bukan hanya pengunjung, tapi juga pelaku usaha,” tutupnya. (*)
