Sejumlah Sayur dan Makanan di Pasar Tradisional Kota Kediri Terindikasi Mengandung Pestisida-Pewarna

oleh -456 Dilihat
78bac91a 446b 4521 9db3 9ce63d9f64ed
Rapid test di salah satu pasar tradisional di Kota Kediri. (Foto: Oktavian Yogi Pratama)

KabarBaik.co – Guna menjaga keamanan makanan utamanya Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) rutin mengadakan pengawasan 8 pasar tradisional mulai 23-31 Januari 2025.

Pasar tradisional itu antara lain Pasar Mrican, Pasar Bandar, Pasar Pahing, Pasar Setono Betek, Pasar Bawang, Pasar Banjaran ,Pasar Bandar Ngalim dan Pasar Grosir Ngronggo.

Moh. Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri menjelaskan kegiatan ini dilakukan dalam rangka memastikan keamanan bahan pangan yang beredar di masyarakat. Terlebih menjelang libur panjang sekaligus mendukung Kota Kediri Sehat menuju Kota Swasti Saba Wistara.

“Dalam satu hari kita jadwalkan melakukan pemantauan di dua pasar dan untuk hari ini kegiatan kita lakukan di Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing,” katanya.

Uji sampel dengan pemantauan uji keamanan pangan dilakukan dengan menggunakan metode rapid test kit untuk mengidentifikasi beberapa parameter bahan berbahaya. Di antaranya Rhodamin B, Formalin, Metanil Yellow, Boraks maupun Pestisida.

“Rapid test kit adalah alat deteksi di lapangan yang memiliki banyak kelebihan yaitu metode analisa yang lebih cepat, tepat dengan hasil yang akurat. Bahkan hasilnya sudah bisa diketahui kurang dari 30 menit,” jelasnya.

Adapun bahan pangan yang diuji rapid test kit ialah kubis, wortel, bawang merah, bawang putih, daun bawang, tahu kuning, jajanan pasar, krupuk, sosis dan saos.

Hasilnya diketahui wortel, kubis dan bawang merah positif mengandung pestisida. Sementara sosis dan kerupuk positif mengandung pewarna yang melebihi ambang batas.

“Dari temuan ini DKPP akan berkoordinasi dengan PD Pasar untuk melakukan pembinaan kepada para pedagang. Selanjutnya kita juga akan turun ke Pasar Grosir untuk melakukan pengecekan dan kita telusuri pemasok komoditas pangan sehingga kita bisa lakukan koordinasi dengan kota pemasok,” tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Oktavian Yogi Pratama
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.