KabarBaik.co – Elpiji (LPG) berukuran 3 kilogram mengalami kelangkaan di sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro. Sejumlah pengecer menyebut kelangkaan elpiji melon ini telah terjadi selama sepekan terakhir.
Kelangkaan elpiji dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 18 ribu ini terjadi di berbagai wilayah di Kabupaten Bojonegoro, seperti Kecamatan Ngraho, Padangan, dan Kalitidu di wilayah barat. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem di bagian timur.
Salah satu pengecer di Kecamatan Kalitidu, Nyoto Hadi mengungkapkan, langkanya elpiji 3 kilogram ini telah terjadi selama sepekan terakhir. Bahkan, di tingkat agen pun juga mengalami kelangkaan. “Kurang lebih semingguan. Kata agennya, LPG langka,” ungkap Nyoto, Rabu (23/4).
Nyoto menjelaskan, harga elpiji per tabung hingga kini masih normal yakni di kisaran Rp 19 hingga Rp 20 ribu. Namun, selama sepekan terakhir ini dia mengaku kesulitan mendapatkan elpiji.
Hal senada diungkapkan pengecer asal Kecamatan Sugihwaras, Wahyu. Dia menyebut, sejak Kamis lalu (17/4) tak mendapatkan kiriman elpiji dari agen. Bahkan, pada pengiriman terakhir beberapa hari lalu jumlah yang ia terima dipotong menjadi 30 buah saja. “Sebelumnya 50 buah. Terakhir dikirim kemarin hanya 30 buah dan sampai sekarang belum dapat kiriman lagi,” katanya.
Wahyu menjelaskan, dengan dipotongnya jumlah pengiriman membuat para pelanggannya kesulitan mencari elpiji. Apalagi selama sepekan terakhir, ia sudah tak mendapatkan suplai dari agennya. “Pelanggan LPG ku banyak yang kesulitan sekarang mencari,” jelasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi perihal kelangkaan elpiji yang terjadi di sejumlah wilayah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari dan perwakilan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus belum merespons. (*)
