Selama Arus Mudik, 281 Orang Tewas di Jalanan, Kecelakaan Tertinggi di Jatim

Editor: Hardy
oleh -451 Dilihat
Petugas saat mengevakuasi jenazah korban keclekaan di tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4) (Foto Antara)

KabarBaik.co- Angka kecelakaan lalu-lintas secara nasional pada momentum mudik Lebaran Idul Fitri 1445 H, terbilang masih cukup tinggi. Yakni, mencapai 1.835 kejadian. Dari jumlah itu, 281 orang meninggal. Mayoritas atau sebesar 73 persennya adalah sepeda motor dan 12 persen kendaraan angkutan orang atau bus.

Paparan itu disampaikan Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Aan Suhanan di Gedung NTMC, Jakarta, Jumat (12/4/). Kendati masih cukup tinggi, namun dibandingkan momen mudik Lebaran tahun sebelumnya, angka kecelakaan terjadi penurunan 12 persen. Demikian juga jumlah korban meninggal, ada penurunan 0,04 persen.

Namun, korban yang mengelami luka berat mengalami kenaikan sebesar 19 persen. Untuk luka ringan turun 18 persen. Data dari Korlantas, kecelakaan paling banyak terjadi di wilayah Polda Jawa Timur, Jawa Tengah, Metro Jaya. Sulawesi Selatan, dan Bali. ’’Itu lima terbesarnya,” kata Aan.

Baca juga:  Persiapan Pemilu 2024, Ditsamapta Polda Jatim Asistensi di Mapolres Gresik

Dia menyebut, mayoritas kecelakaan terjadi karena dipengaruhi faktor kelelahan pengendara atau pengemudi. Karena itu, pihaknya mengimbau para penegmudi saat arus balik untuk benar-benar mempersiapkan kondisi kesehatan dan kendaraannya. Pengendara jangan memaksakan diri jika sudah kelelahan atau konsenterasi sudah berkurang.

“Kami tetap mengimbau pada saat arus balik, pastikan (kondisi) kesehatan, stamina (mesti) dalam keadaan prima,” tegasnya.

Dari sejumlah kecelakaan itu, salah satu yang paling banyak merenggut korban adalah kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Senin (8/4). Insiden itu menewaskan 12 orang. Lalu, kecelakaan di KM 370 Tol Batang-Semarang KM 370 yang merenggut nyawa orang, pada Kamis (11/4) lalu.

Baca juga:  Arus Balik Lebaran, Polres Gresik Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Pemudik

Menurut Aan, pihaknya telah melakukan evaluasi menyikapi angka kecelakaan tersebut. Pihaknya telah memerintahkan para Dirlantas Polda jajaran untuk memberi atensi khusus terhadap blackspot atau titik-titik rawan kecelakaan di sepanjang jalur arus balik.

Soal evaluasi penerapan contraflow, Aan menyebut, sebetulnya kebijakan tersebut masih dibutuhkan. Terlebih, ketika jumlah kendaraan sedang padat. Kebijakan itupun diambil setelah melalui beberapa kali rapat, kajian, dan meminta pendapat para ahli.

Baca juga:  Wow, Berbagai Atraksi Seni Budaya Ramaikan Libur Lebaran di Banyuwangi

Meski begitu, lanjut dia, pihaknya akan melakukan perbaikan dalam penerapan contraflow saat arus balik. Terutama menyangkut keamanan dan keselamatan. Misalnya, akan memberikan reflektor di dua bagian jalan, menempatkan petugas di setiap median jalan, hingga menyiapkan safety car untuk pengawalan kecepatan kendaraan yang melintas, yakni maksimal hanya 60 km/jam.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan penindakan tegas terhadap truk tiga sumbu atau lebih yang masih nekat beroperasi selama masa arus balik. Fokusnya pada kendaraan yang akan menyeberang ke Bakauheni atau sebaliknya, serta yang melewati jalur TransJawa atau arteri Pantura.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.