KabarBaik.co – Wakil Bupati (Wabup) Gresik Asluchul Alif menyoroti kesiapan kerja lulusan muda, khususnya Generasi Z, dalam menghadapi dunia industri. Hal ini ia sampaikan pada Rapat Senat Terbuka Wisuda Ke-1 Politeknik Semen Indonesia (Polteksi), Sabtu (27/9).
Dalam sambutannya, Wabup Alif mengungkapkan bahwa 80 persen lulusan Politeknik Semen Indonesia telah terserap bekerja di berbagai perusahaan. Ia menilai keberhasilan ini tak lepas dari kerja sama kampus dengan dunia usaha.
“Politeknik Semen Indonesia ini telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan dipercaya lulusannya punya kompetensi yang sangat baik. Dunia usaha sekarang mengambil yang siap kerja, siap skill-nya itu di atas rata-rata,” ujarnya.
Meski begitu, Wabup Alif mengingatkan adanya tantangan yang harus dihadapi Generasi Z. Menurutnya, para lulusan tak hanya dituntut untuk meningkatkan keterampilan (skill), tetapi juga etika kerja.
“Dunia usaha, para industri ini, kamu harus mengikuti aturan dari perusahaan. Contohnya perusahaan butuh tenaga ahli IT, itu kamu harus datang ke perusahaannya. Padahal dia mengatakan itu saya kerjakan di rumah saja sudah bisa. Loh itu harus hadir. Kadang-kadang softskill itu yang menjadi benturan antara Gen Z dengan dunia usaha,” katanya.
Ia juga mengapresiasi langkah Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik yang rutin mengadakan job fair setiap bulan. Menurutnya, Disnaker tidak hanya menggelar job fair skala besar tetapi juga kecil-kecilan secara rutin setiap bulannya.
Ia mencontohkan, pada job fair walk in interview Disnaker di Gresmall Gresik yang digelar beberapa waktu yang lalu, dari 200 lebih peserta yang mendaftar, hanya sekitar 100 orang yang hadir memenuhi panggilan interview.
“Ini tantangan Gen Z. Waktunya interview, bangunnya kesiangan, akhirnya nggak berangkat. Jadi semangatnya untuk bekerja ini yang agak sedikit ditingkatkan. Kalau sudah kerja ya tetap semangat,” ujarnya.
Acara wisuda perdana ini turut dihadiri oleh Ketua Senat Politeknik Semen Indonesia Agus Kuncoro, Kepala Disnaker Gresik Zainul Arifin, serta Direktur Politeknik Semen Indonesia Dr. Erlina Diamastuti.(*)






