KabarBaik.co – Dalam sepekan terakhir, dua peristiwa tragis terjadi di wilayah Blitar. Seorang pelajar perempuan dan seorang mahasiswa ditemukan tewas setelah diduga sengaja menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas.
Kedua kasus ini menimbulkan tanda tanya besar. Apakah ada benang merah atau keterkaitan di balik peristiwa serupa tersebut?
Diduga Bunuh Diri, Perempuan Muda Tewas Tertabrak KA Penataran di Blitar
Kasus pertama terjadi pada Selasa (16/9) pagi di rel kereta Dusun Sendung, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Korban diketahui bernama Josin F, 20 tahun, pelajar perempuan asal Dusun Tumpuk, Purwokerto, Srengat.
Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar, menjelaskan peristiwa itu berlangsung sekitar pukul 10.20 WIB. “Korban meninggalkan sepeda motornya di tepi jalan,” jelas Samsul dalam keterangannya.
Josin lalu berlari ke arah rel dan menabrakkan diri ke KA Penataran jurusan Blitar–Kertosono–Surabaya. “Warga sempat berusaha menolong, tetapi korban meninggal di lokasi,” imbuh Samsul.
Diduga Masalah Asmara, Mahasiswa Blitar Akhiri Hidup di Rel Kereta Api
Kasus kedua menyusul empat hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (20/9) dini hari, di perlintasan Jalan Bakung, Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar. Kali ini korban adalah seorang mahasiswa, Gustia Efendi, 22 tahun, warga Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Blitar.
Sekitar pukul 00.26 WIB, korban disebut lebih dulu memarkirkan sepeda motornya di dekat perlintasan. Tak lama kemudian, ia berlari ke rel dan menabrakkan diri ke KA Matarmaja jurusan Pasar Senen–Malang.
“Saksi melihat korban berdiri di sisi utara palang pintu sebelum akhirnya menghadang kereta. Tubuh korban terpental hingga 200 meter,” bebernya.
Polisi menduga kuat korban kedua juga sengaja mengakhiri hidupnya. Dugaan ini diperkuat dengan temuan percakapan pribadi di ponsel korban yang mengindikasikan masalah hubungan dengan seorang teman wanita.
Meski memiliki kemiripan peristiwa, polisi menegaskan masih mendalami apakah dua peristiwa ini saling berkaitan. “Belum tahu (ada keterkaitan, Red), masih dalam penyelidikan,” tambah Iptu Samsul.(*)
Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.






