Sering Jebol dan Banjir Tanggul Plalangan Bakal Dibangun Permanen 

Reporter: Andika Dian Pratama
oleh -412 Dilihat
Tanggul jebol

kabarbaik.co – Beberapa titik tanggul Kali Plalangan yang jebol akibat curah hujan tinggi di wilayah Lamongan beberapa hari lalu, kini direncanakan dibangun tanggul permanen.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Maryadi Utama, dalam sidaknya di Desa Tambakploso, Kecamatan Turi, akhir pekan ini. Pembangunan tanggul permanen tersebut untuk mengantisipasi tidak terulangnya kejadian serupa. Rencana pembangunan tersebut diantaranya di Desa Plosowahyu Kecamatan Lamongan, Desa Tambakploso, Desa Bambang dan Desa Pomahanjanggan di Kecamatan Turi.

“Penanganan banjir Sungai Plalangan di Kabupaten Lamongan sudah dilakukan. Dua titik tanggul yang jebol sudah ditutup dengan mengerahkan alat berat kami (BBWS Bengawan Solo). Tanggul darurat juga sudah dibuat untuk mengatasi banjir. Kami juga langsung berkoordinasi dengan Pemda dalam penanganannya,” tutur Maryadi.

Baca juga:  MUI Lamongan Siap Jaga Keutuhan Bangsa Menjelang Pemilu 2024

Saat ini, rencana tersebut dalam tahap koordinasi antara BBWS Bengawan Solo serta Pemkab Lamongan untuk menentukan wilayah kewenangan serta besaran anggaran yang akan dikeluarkan.

Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyebut, sebelumnya Pemerintah Daerah telah melakukan penanganan kedaruratan dan penguatan tanggul yang jebol akibat debit air yang tinggi.

“Kami, BPBD Lamongan, PU SDA, dan dinas-dinas terkait telah melakukan penanganan kedaruratan tanggul jebol akibat curah hujan tinggi yang terjadi pada malam sebelumnya, di tiga titik wilayah Kecamatan Turi,” ucap Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan.

Baca juga:  Program JAMULA 2024 Sasar 38 Ruas Jalan di Lamongan, Ini Daftarnya

Penanganan darurat tersebut mengerahkan alat berat untuk pengerukan dan pemadatan tanggul dengan material batu gunung (pedel), serta pemasangan bambu di bibir tanggul.

Tidak hanya itu, dalam agenda kunjungan Kepala BBWS Bengawan Solo di Lamongan, juga dilakukan pembahasan penanganan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Semarmendem akibat back water dari Bengawan Solo yang berdampak di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Kedungpring dan Kecamatan Modo meliputi 8 desa dengan luas lahan pertanian yang terdampak 135 Ha.

Baca juga:  Menko PMK Dukung Pemberdayaan Nelayan dan Petani Lamongan

Serta, penanganan banjir di Bengawan Jero, utamanya perbaikan pintu air di Sluis Kuro yang mengalami kebocoran sehingga mengurangi efektivitas operasional pompa banjir.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.