KabarBaik.co – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) resmi meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Tebu di Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, pada (6/5). Peluncuran ini menjadi titik awal langkah strategis dalam memperkuat kesejahteraan petani tebu sekaligus mempercepat swasembada gula nasional dan transisi menuju energi hijau berbasis bioetanol.
Program ini merupakan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan SGN, pemerintah daerah, dan lembaga perbankan. Tidak hanya berfokus pada pembiayaan, inisiatif ini juga mencakup pembangunan ekosistem pertanian tebu yang terintegrasi, mulai dari distribusi sarana produksi, peningkatan teknologi pertanian, hingga hilirisasi produk menjadi bioetanol.
Direktur Utama SGN, Mahmudi, dalam sambutannya menegaskan bahwa peningkatan kesejahteraan petani adalah kunci keberhasilan swasembada gula. Ia menjelaskan berbagai langkah konkret yang telah dilakukan SGN, seperti revitalisasi pabrik gula, peningkatan kapasitas giling, dan investasi pada varietas tebu unggul.
SGN juga telah mengembangkan platform ekosistem tebu rakyat yang menghubungkan petani dengan berbagai pihak, termasuk pabrik gula, perbankan Himbara, hingga marketplace pupu
“Swasembada gula hanya bisa dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan ekosistem baru ini, kami optimistis target swasembada gula konsumsi dapat dimajukan dari tahun 2028 menjadi 2027,” ujar Mahmudi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir dalam peluncuran program ini dan memberikan apresiasi atas inovasi SGN. Menurutnya, program ini merupakan terobosan luar biasa yang tidak hanya fokus pada aspek pembiayaan, tetapi juga masa depan petani dan pengembangan ekonomi hijau.
“Ini adalah langkah out of the box dari SGN. Bioetanol bukan hanya solusi energi terbarukan, tetapi juga peluang besar dalam negosiasi global, termasuk skema penghapusan utang internasional,” ungkap Khofifah.
Khofifah menekankan bahwa petani tebu kini tidak hanya menanam untuk produksi gula, tetapi juga berkontribusi dalam sejarah besar Indonesia menuju net zero emission pada 2060. “Yang kita lakukan hari ini tidak hanya untuk kebutuhan gula, tapi untuk menciptakan masa depan energi yang lebih hijau,” tutupnya.
Program ini memberikan plafon pembiayaan yang lebih besar dibandingkan KUR umum, sehingga mampu menjangkau lebih banyak petani. Melalui sinergi dengan Himbara dan Bank Jatim, SGN memastikan seluruh elemen ekosistem pertanian dapat berjalan secara terintegrasi.
Peluncuran di Bondowoso ini menjadi bukti bahwa dari desa kecil, langkah besar dapat diambil untuk menjawab tantangan nasional dalam pangan, energi, dan lingkungan. SGN optimistis bahwa inisiatif ini tidak hanya akan membawa kesejahteraan bagi petani, tetapi juga mengukir sejarah baru bagi Indonesia.(*)