KabarBaik.co – Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jombang menyoroti salah satu tayangan di stasiun televisi Trans7 yang dinilai tidak menghormati para kiai dan masyayikh. Mereka pun memberikan ultimatum kepada pihak Trans7 untuk segera meminta maaf secara terbuka.
Pernyataan tegas itu disampaikan oleh Penasehat GP Ansor Jombang Basaruddin Saleh dalam Apel Siaga yang digelar di Pondok Roudhotu Tahfidzil Qur’an, Desa/Kecamatan Perak, Jombang, Jumat (17/10) sore.
“Kami menegaskan bahwa khidmat kepada umat, khususnya kepada para kiai dan masyayikh, adalah prinsip utama kami. Sikap kami hari ini sebagai bentuk respon atas tayangan Trans7 yang kami nilai mencederai nilai tersebut,” ujar Basaruddin usai apel siaga.
GP Ansor dan Banser Jombang pun memberi waktu kepada Trans7 untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka serta melakukan evaluasi internal terhadap program yang dianggap bermasalah.
“Kami beri kesempatan untuk meminta maaf dan melakukan pembenahan. Namun, jika tidak ada itikad baik, kami siap mengambil langkah lanjutan. Tentunya kami menunggu arahan dari Pimpinan Pusat dan PBNU,” tegasnya.
Basaruddin juga mengingatkan bahwa jika Trans7 tidak memberikan klarifikasi, maka GP Ansor dan Banser tidak segan mengambil sikap lebih keras, termasuk terhadap aktivitas bisnis Trans7 di Indonesia.
“Kalau Trans7 berani membalas, saya yakin tidak akan ada yang berani menyentuh pondok. Justru yang perlu dikawal itu Trans7, bukan pondok,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa langkah tegas ini adalah bentuk kecintaan terhadap para ulama dan bentuk tanggung jawab moral GP Ansor dan Banser sebagai organisasi keagamaan yang menjunjung tinggi adab serta penghormatan terhadap tokoh agama.
“Laporan ke aparat penegak hukum juga sudah dilakukan oleh jajaran pengurus di tingkat atas. Kami di bawah hanya pelaksana,” pungkas Basaruddin. (*)






