Sopir Truk Diduga Serangan Jantung, Kecelakaan Beruntun, 5 Korban Meninggal Dunia

oleh -1010 Dilihat
oleh
Police line terpasang di sekitar TKP kecelakaan beruntun di depan SPBU Semper, Jakarta Utara, Rabu (4/9) (Foto Antara)

KabarBaik.co- Sopir truk bermuatan BBM diduga mengalami serangan jantung mendadak, kecelakaan beruntun terjadi. Tragedi itu menyebabkan lima orang tewas. Selain itu, sejumlah orang terluka serius. Peristiwa itu terjadi di Jalan Plumpang Semper, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Rabu (4/9) sore.

“Ada dua korban tambahan yang meninggal dunia, yakni Siti Mariah, 31, dan Lina Ruslina,50,” kata Kepala Seksi Operasional (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta seperti diwartakan Antara.

Siti Maisarah meninggal saat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Koja. Sedangkan Lina Ruslina merupakan korban yang terjepit di bawah mobil truk. Korban sempat dievakuasi petugas karena terjepit bersama sepeda motor, kemudian dibawa ke rumah sakit. “Dalam perjalanan, korban yang dalam kondisi kritis, meninggal dunia,” ujarnya.

Sebelumnya, ada tiga korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP). Yakni, pengemudi truk, Sawiji, 57, kemudian pengendara motor Sri Rahmawati, 36, asal Semper Barat, dan korban ketiga seorang pelajar SMP berusia 14 tahun yang belum diketahui identitasnya.

Selain korban meninggal dunia, beberapa korban lain juga mengalami luka-luka. Di antaranya, Hasyim Nawawi, 37, dan Ata Rizki, 3, yang sudah dibawa ke rumahnya. Lalu, dua perempuan lansia masing-masing Titin, 80, dan Neneng, 80. Selain itu, ada Aminah, 30, yang sudah dibawa ke rumah dan Tegar, 13, serta Ilham Syarifudin, 30, masih dalam perawatan di RS Mulyasari.

Petugas menduga kecelakaan maut itu berawal karena sopir truk diduga mengalami serangan jantung. Truk bermuatan BBM itu kemudian lepas kendali hingga menabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya. “Kami belum mengetahu persis, nanti pihak keamanan yang tahu,” kata Gatot.

Yang jelas, saat mendapat info kecelakaan, personel Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu langsung datang ke lokasi. Sekitar pukul 20.15 WIB, petugas Kepolisian sudah mengevakuasi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Baca juga:  Kecelakaan Maut di Mojokerto, Truk Ngebut Tabrak Pemotor Asal Madura hingga Tewas

Antrean panjang kendaraan sempat terjadi beberapa jam di TKP. Warga dan pengguna jalan banyak berkerumun lantaran ingin melihat kecelakaan tersebut. Pukul 20.30 WIB arus lalu lintas di TKP, tepatnya di sekitar SPBU Plumpang Semper, mulai berjalan normal.

 

Serangan Jantung Mendadak

Serangan jantung mendadak bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal umur dan jenis kelamin. Kematian mendadak sering disebabkan oleh penyakit ini. Pasalnya, penyebab serangan jantung sendiri dapat datang dari faktor yang tidak terduga.

Dalam kasus serangan jantung, penderita bisa mengalami kematian secara mendadak. Bahkan, tidak lebih dari 1 jam dari gejala yang kali pertama dirasakan atau muncul. Dikutip dari beberapa literatur, hingga saat ini ada 75 persen kasus kematian yang muncul karena serangan jantung mendadak.

Penyebabnya dapat berasal dari penyakit jantung koroner hingga kardiomiopati (kelainan otot jantung, serta Arrhythmogenic Right Ventricular Dysplasia. Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC) merupakan salah satu penyebab serangan jantung mendadak pada orang dewasa, bahkan yang tampak yang sehat sekalipun. ARVC merupakan turunan dari Cardiomyopathy yang muncul dengan gangguan Aritmia Ventri dan tidak berfungsinya Ventri secara perlahan dan progresif.

Kondisi ini adalah gejala medis yang berbahaya dan darurat. Serangan jantung mendadak seringkali merupakan pertanda terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Hal tersebut sangat membahayakan nyawa karena jantung kekurangan suplai oksigen.

Sebagian besar kasus ini juga terjadi pada penderita penyakit aterosklerosis, penyakit yang terjadi saat pembuluh darah arteri mulai menyempit dan mengeras. Hal tersebut dapat terjadi karena timbunan plak dari berbagai zat (termasuk kolesterol) yang terlalu banyak dan membentuk lapisan plak.

Penyempitan oleh pembuluh inilah disebut dengan aterosklerosis. Bila dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan masalah pada pembuluh darah koroner. Kemudian terjadilah serangan jantung mendadak yang mematikan.

Berdasarkan tingkat keparahannya, ada dua jenis serangannya. Yakni, pertama, STEMI, tingkat serangan parah. Karena terjadi pembekuan darah yang menyebabkan arteri tersumbat dan membuat otot jantung lemah dan berhenti karena tidak mendapatkan suplai darah yang cukup. Sehingga dapat menyebabkan kematian.

Baca juga:  Tidak Pakai Helm, Tabrak Truk Parkir, Pemuda 22 Tahun Asal Gresik Tewas

Kedua, NSTEMI, kondisi ini terjadi saat sebagian arteri manusia tersumbat. Dengan begitu otot jantung masih menerima darah, meski terbatas sehingga tidak begitu mematikan.

Terdapat banyak pemicu seseorang memiliki risiko serangan jantung mendadak. Bisa jadi karena pola hidup tidak sehat. Misalnya, kebiasaan minum alkohol, makan makanan berlemak terlalu banyak, hipertensi, diabetes, merokok, dan sebagainya.

Gejala Serangan Jantung Mendadak

Gejala serangan jantung mendadak bermacam-macam. Tidak sedikit beberapa gejalanya terasa seperti gejala penyakit biasa sehingga seringkali tidak segera mendapatkan penanganan. Berikut ini adalah sejumlah gejala yang perlu yang perlu diwaspadai:

1. Sering Pingsan

Penderita mulanya akan mengalami sering pingsan secara berulang. Ini disebut juga dengan sinkop. Umumnya ini terjadi karena otak kekurangan suplai darah, sehingga mengakibatkan serangan jantung mendadak.

2. Nyeri Dada Terus Menerus

Pertanda lainnya terlihat ketika seseorang mengalami nyeri dada secara terus menerus, bahkan saat tidak melakukan kegiatan atau istirahat. Saat hal tersebut terjadi, Anda perlu melakukan tes EKG agar dapat langsung mendeteksi pergerakan jantung.

3. Sesak Napas tanpa Pemicu

Umumnya beberapa orang akan mengalami sesak nafas ketika melakukan kegiatan berat, seperti saat sedang memanjat gunung dan berolahraga. Namun bila saat istirahat terjadi hal serupa, bahkan semakin intens, artinya ada risiko untuk mengalami serangan jantung mendadak.

4. Jantung Berdebar

Jantung berdebar-debar (palpitasi) merupakan salah satu pertanda dari serangan jantung mendadak. Ini terjadi karena detaknya tidak teratur. Bila Anda rentan mengalami palpitasibahkan ketika sedang bersantai, sebaiknya segera cek kesehatan.

5. Lemas

Pusing dan sering merasa lemah dan lelah juga termasuk gejala yang wajib diwaspadai. Biasanya hal tersebut adalah isyarat bahwa serangannya semakin berkembang sehingga penderita perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi.

Berikut adalah beberapa gejala yang perlu diperhatikan ketika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami kondisi serupa. Tentunya ada langkah-langkah khusus yang perlu dilakukan ketika mengalami serangan mendadak sehingga kondisi penderita tidak bertambah parah dan dapat menekan risiko-risiko yang ada.

Baca juga:  Hantam Truk Muatan Kayu, Pengendara Motor di Jember Tewas

Pertolongan Pertama

Bila Anda melihat ada orang di sekitar mengalami gejala-gejala di atas secara mendadak, maka perlu pertolongan khusus sehingga serangannya tidak semakin parah. Berikut adalah pertolongan pertama melihat dari kondisi kesadarannya.

– Pada Orang yang Sadar

Bila Anda melihat seseorang mengalami serangan jantung mendadak dalam kondisi sadar, maka pertolongan pertamanya adalah tenangkan penderita terlebih dulu. Setelah itu hubungi ambulans atau unit gawat darurat agar dapat segera mendapatkan penanganan profesional. Setelah itu lakukan:

Sambil menanti ambulans, bantu penderita duduk di lantai, kursi, atau bisa juga bersandar dinding dulu. Akan lebih aman bila duduk di lantai saja untuk meminimalisir terjadinya cedera ketika tiba-tiba pingsan.

Longgarkan semua baju yang sedang digunakan saat terjadi serangan jantung mendadak. Bila penderita mempunyai obat nitrogliserin dari dokter, maka berikan langsung dengan menaruh tabletnya tepat di bawah lidah.

– Pada Orang yang Kehilangan Kesadaran

Untuk penderita yang mengalami kehilangan kesadaran, sebaiknya segera hubungi ambulans dan baringkan mereka. Baringkan di area datar dan lakukan resusitasi jantung paru (CPR atau upaya pemberian napas buatan). Bila tidak memungkinkan, lakukan kompresi dada dengan:

Taruh 1 telapak tangan di tengah dada penderitanya, sedangkan sisanya ditaruh atasnya. Kemudian eratkan jari kedua tangannya dan tekan dadanya. Setidaknya 5 cm ke bawah dan lepaskan. Lakukan berulang.

Bisa melakukannya 100-120 kali setiap menit sampai ada pertolongan datang atau muncul respon dari penderitanya. Bila di area sekitar ada alat AED, gunakan saja dan ikuti panduan suaranya untuk penggunaannya. Selanjutnya bawa korban ke IGD.

Namun bila yang mengalami serangannya Anda sendiri, maka hentikan aktivitas. Kemudian cari posisi aman dan minum aspirin atau nitrogliserin sebelum menghubungi ambulans. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.