Soroti Pengangguran, Wali Kota Batu Dorong Pendidikan Vokasi Jadi Solusi Ketenagakerjaan

oleh -98 Dilihat
IMG 20250716 WA0028

KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus menggenjot upaya pengentasan pengangguran melalui penguatan pendidikan vokasi. Wali Kota Batu, Nurochman, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan ketenagakerjaan di wilayahnya.

Hal tersebut diungkapkan Nurochman dalam Rapat Koordinasi Tim Daerah Vokasi (TKDV) yang digelar di Graha Bina Praja, Rumah Dinas Wali Kota Batu, Rabu (16/7). Berdasarkan data yang dipaparkan, dari total 174.706 penduduk usia kerja di Kota Batu, sebanyak 4.667 orang tercatat sebagai pengangguran.

Minimnya sektor formal dan dominasi UMKM serta pertanian menjadi tantangan tersendiri dalam penyerapan tenaga kerja secara optimal. “Kondisi ini menunjukkan bahwa pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi adalah langkah strategis yang harus diperkuat untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja,” tegas Nurochman, Rabu (16/7).

Menurut Nurochman, partisipasi kerja perempuan juga cenderung menurun, sehingga memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan dunia usaha. “Sebagai solusi, Pemkot Batu telah membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) sebagai wadah strategis untuk menyinergikan kebijakan antara pemerintah, dunia pendidikan, industri, dan UMKM. Tujuannya adalah menciptakan sistem link and match antara lulusan pendidikan vokasi dan kebutuhan dunia kerja” terang Nurochman.

Dalam rapat tersebut hadir sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya perwakilan guru SMK, Ketua Kadin Jawa Timur, Kadin Kota Batu, Kepala Bagian Perekonomian, serta PHRI Kota Batu.

Nurochman juga menyampaikan bahwa sektor pertanian menunjukkan tren pertumbuhan positif di triwulan I tahun 2025. Sementara sektor pariwisata masih dalam tahap pemulihan. Karena itu, peningkatan kapasitas tenaga kerja di sektor-sektor strategis akan menjadi prioritas pembangunan daerah.

“Kami ingin menjadikan Batu sebagai pusat pertanian dan pariwisata berbasis teknologi. Pelatihan kerja harus sesuai kebutuhan pasar, bukan sekadar formalitas,” ujarnya.

Selain itu, Nurochman mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi SMK di Batu yang telah melahirkan berbagai produk unggulan, seperti minuman dan camilan, yang kini dijadikan suguhan resmi di Rumah Dinas. Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Batu berkomitmen mempercepat pendirian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan menambah alokasi anggaran untuk program-program vokasi.

Pemerintah juga mendorong terbentuknya forum kebijakan publik agar aspirasi masyarakat bisa ditampung dan ditindaklanjuti secara konkret. “Kami membuka ruang seluas-luasnya untuk dialog dan kolaborasi. Pemerintah harus hadir secara aktif dan solutif dalam menjawab persoalan ketenagakerjaan di Kota Batu,” tegas Nurochman. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.