KabarBaik.co – Proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gresik mengalami gangguan serius. Sejumlah orangtua siswa mengeluhkan kendala teknis saat melakukan pendaftaran dan mengakses pengumuman secara daring.
Kondisi ini mendapat perhatian langsung dari Pelaksana tugas (Plt) Bupati Gresik, Asluchul Alif. Pada Jumat, (20/6), ia meninjau langsung ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik. Dalam keterangannya, Alif menyebut bahwa gangguan tersebut diduga disebabkan oleh serangan siber. “Ternyata sistem kita diserang sama hacker,” ujar Alif usai peninjauan, Jumat (20/6).
Menurutnya, serangan tersebut mulai terdeteksi pada Kamis sore, (19/6). Tim dari Dinas Komunikasi dan Informatika melaporkan adanya serangan siber berupa trafik tinggi ke sistem, diduga Distributed Denial of Service (DDoS).
Dampak dari kejadian itu, Pemkab Gresik memutuskan untuk mengundur jadwal pendaftaran ulang. Dari pengumuman yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan melalui akun resmi instagram mereka, SPMB jenjang SMP Negeri tahun ajaran 2025-2026 tahap satu, jalur afirmasi, mutasi dan domisili, daftar ulang diundur atau mengalami perubahan menjadi 19 sampai 24 Juni mendatang, kecuali hari minggu (22/6).
Selama masa penundaan tersebut, pihak ketiga selaku penyedia aplikasi akan melakukan perbaikan sistem. “Pengumuman muncul diterima, kemudian muncul lagi tidak diterima, itu menjadi polemik. Kita lagi perbaikan sistem, akhirnya kita undur,” jelas Alif.
Selain serangan siber, sejumlah kendala teknis lain juga dikeluhkan masyarakat. Di antaranya adalah Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang tidak terdeteksi dalam sistem, serta penghitungan jarak satelit yang tidak akurat.
Kondisi tersebut menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran di kalangan walimurid. Beberapa di antaranya bahkan datang langsung ke Kantor Dinas Pendidikan untuk menyampaikan keluhan.
Atas ketidaknyamanan ini, Alif menyampaikan permintaan maaf kepada para orangtua siswa. Ia memastikan bahwa perbaikan sistem sedang diupayakan agar proses penerimaan siswa baru berjalan transparan dan adil. (*)