Sumbar Berduka, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem hingga 22 Mei

Editor: Hardy
oleh -84 Dilihat
Tampak salah satu pemukiman di kaki Gunung Marapi Sumbar setelah banjir bandang lahari dingin menerjang (IST)

KabarBaik.co- Korban jiwa akibat banjir bandang lahar dingin di kawasan kaki Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar), diperkirakan masih akan terus bertambah. Petugas gabungan masih terus melakukan penyisiran dan evakuasi di wilayah terdampak. Hingga Minggu (12/5) malam, jumlah korban meninggal dunia dilaporkan sebanyak 37 orang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan intensitas hujan yang sangat deras dan berdurasi panjang menjadi pemicu utama banjir bandang bercampur lahar gunung yang melanda tiga kabupaten/kota di Sumbar tersebut. Yakni, Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Kota Padang Pariaman.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisa per 8 Mei 2024, sudah ditemukan potensi hujan intensitas sedang hingga sangat deras dapat mengguyur wilayah Sumbar. “Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung secara lebih intensif oleh karena ada fenomena Sirkulasi Sinklonik, atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,” ujarnya dalam konferensi pers virtual seperti dilansir Antara, Minggu (12/5).

Baca juga:  Polres Gresik Lakukan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Merespons itu, lanjut dia, tim Meteorologi BMKG pada hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan sejenisnya di wilayah Sumbar. Dalam peringatan dini tersebut, BMKG meminta masyarakat Sumbar, khususnya di daerah rawan bencana seperti pesisir, pegunungan, perbukitan waspada cuaca ekstrem pada 9-12 Mei 2024.

“Dari rentetan ini puncaknya terjadi kemarin (Sabtu, 11/5) hujan berlangsung mulai dari sore hingga malam di atas 150/200 mm sehingga banjir bandang diikuti oleh lahar melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang,” kata Dwikorita.

Baca juga:  Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Tinjau Lokasi Banjir Bandang Pessel Sumbar

Terkait lahar gunung, dia menjelaskan, material tersebut berasal dari sisa erupsi Gunung Marapi beberapa waktu lalu yang masih mengendap di lereng bagian puncaknya. Kemudian, terbawa air hingga turut melanda tiga kabupaten/kota yang berada di sekitarnya. “Jadi bukan saat itu Gunung Marapi erupsi tapi karena memang hujannya sangat deras, yang bahkan masih akan berlangsung hingga tanggal 22 Mei 2024 atau setidaknya dalam tiga hari ke depan,” imbuhnya.

Baca juga:  Ribuan Massa Hadiri Potang Balimau di Pangkalan 

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bandang bercampur material lahar pada Sabtu (11/5) malam. Bencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang cukup serius. Selain korban meninggal dan luka, ratusan warga juga harus mengungsi. Banyak rumah penduduk dan puluhan fasilitas publik rusak.

Banjir itu juga menimbulkan tanah longsor hingga memutus jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas. Di antaranya, di wilayah Malalak Kabupaten Agam (Jalan Penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (Jalur penghubung Padang-Solok), Jalan Lembah Anai (jalur penghubung Bukit Tinggi-Padang). (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.