Tahun Ini, Banyuwangi Catat 2.574 Warga Positif TBC

oleh -106 Dilihat
IMG 20250925 WA0003
Ilustrasi

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan meningkatkan upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC) tengah menjadi perhatian serius secara nasional.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, mengatakan tahun 2025 tercatat sebanyak 2.574 kasus terkonfirmasi positif TBC di Banyuwangi, sementara terdapat 20.220 kasus suspect yang sedang dalam pemantauan.

“Kami berupaya melakukan temuan kasus sedini mungkin. Kalau terkonfirmasi, maka bisa segera kami obati dengan program intensif pemberian obat selama enam bulan. Pasien harus kami beri perhatian khusus karena obatnya harus diminum rutin dan tidak boleh putus. Jika putus, bisa menimbulkan resistensi obat dan pengobatan akan lebih panjang,” jelas Amir, Kamis (25/9).

Menurut Amir, deteksi TBC dilakukan melalui aktif case finding di berbagai lokasi yang rentan, seperti lapas, pondok pesantren, hingga pemukiman padat dan kumuh. Warga yang mengalami batuk selama dua minggu berturut-turut akan diminta menjalani pemeriksaan dahak maupun rontgen.

“Kalau hasil rontgen menunjukkan indikasi positif, maka akan kami tetapkan sebagai suspek TBC dan segera ditangani,” tambahnya.

Pencegahan TBC, lanjut Amir, tidak hanya melalui pengobatan, tetapi juga perbaikan lingkungan dengan melibatkan lintas sektor terkait. Rumah dengan sirkulasi udara buruk dan pencahayaan minim menjadi salah satu faktor risiko penularan.

“Kami berkolaborasi dengan instansi seperti Dinas PU dan DPMD bisa membantu memperbaiki sirkulasi udara serta pencahayaan di rumah warga. Cahaya matahari pagi jam 9–10 yang mengandung sinar UV sangat bermanfaat membunuh kuman TBC,” jelasnya.

Amir juga menekankan pentingnya akses cahaya dalam rumah. Jika tidak memungkinkan memasang jendela, bisa diganti dengan genteng kaca agar cahaya tetap masuk.

Upaya ini penting mengingat hingga kini tercatat ada 255 anak usia sekolah dasar di Banyuwangi yang terkonfirmasi positif TBC paru, kemungkinan besar tertular dari keluarga serumah.

Untuk penanganan, masyarakat yang merasa mengalami gejala diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas atau klinik. Dinas Kesehatan juga tengah mengintegrasikan peran bidan desa faskes swasta dalam melakukan skrining TBC paru di masyarakat.

“Obat TBC disediakan gratis, dengan masa pengobatan enam bulan penuh. Harapan kami masyarakat tidak ragu untuk memeriksakan diri,” pungkas Amir.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.