Tak Puas dengan Polisi, Keluarga Korban Pembunuhan Geruduk Rumah Tersangka Briptu Rizka

oleh -296 Dilihat
BRIGADIR ESCO scaled
Korban Brigadir Esco Faska Rely (suamI) dan tersangka Briptu Rizka Sintiyani, sang istri. (Foto IST))

KabarBaik.co- Drama panjang tragedi pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely dengan tersangka sang istri, Briptu Rizka Sintiyani, tak juga menunjukkan tanda-tanda segera berakhir. Pihak kepolisian setempat tidak juga menyampaikan progres tindak kriminalitas keji itu sebagai wujud transparansi publik. Baik itu Polres Lombok Barat maupun Polda NTB, praktis irit memberikan penjelasan terbuka melalui konferensi pers seperti lazimnya.

Tak pelak, hal itu mengundang kecurigaan. Ada apa sebetulnya? Apakah benar melibatkan ”orang dalam” atau oknum kepolisian sebagaimana sempat beredar di media sosial? Ataukah tersangka lain masih buron sehingga belum diungkap ke publik agar tidak kehilangan jejak? Entablah. Yang jelas, seiring itu spekulasi-spekulasi liar makin berkembang dan bisa menggerus kepercayaan publik.

Bisa jadi karena itu, sejumlah keluarga korban Brigadir Esco juga dibuat gerah. Rabu (8/10), mereka menggeruduk rumah tersangka Briptu Rizka di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat. Sejumlah orang beramai-ramai dengan menumpang kendaraan terbuka datang dari Desa Bonjeruk, Lombok Tengah, yang berjarak sekitar 30-35 km.

Dalam video yang beredar di media, Miase, salah seorang keluarga Brigadir Esco, mengungkapkan bahwa alasan keluarga ke rumah Briptu Rizka itu lantaran merasa kecewa dengan penanganan perkara tersebut. “Tidak puas dengan kinerja kepolisian, orang-orang (tersangka) itu kan masih berkeliaran sampai saat ini. Jadi, itulah yang bikin orang-orang (keluarga) ini jengkel dan kesal, sudah dikantongi-dikantongi (tersangka) mulu dari dulu,” katanya.

Setiba di rumah Briptu Rizka, beberapa orang terlihat tidak kuasa menahan amarah.  Mereka secara spontan melakukan pengerusakan terhadap beberapa bagian rumah polwan yang bertugas sebagai Bhabinkamtimbas itu. Ada yang melempar batu. Miase berharap pihak kepolisian segera menetapkan beberapa nama yang sudah disebut-sebut menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Esco, selain nama Briptu Rizka.

Amarah warga akhirnya mereda setelah aparat kepolisian setempat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Tidak lama, para keluarga Brigadir Esco pun kembali pulang.

Berkas Kabur, Dikembalikan Jaksa

Kepala Kejaksaan Negeri Mataram Made Pasek Swardhyana menyebut bahwa berkas perkara pembunuhan Brigadir Esco yang telah menetapkan istrinya Brigadir Rizka sebagai tersangka masih terlihat kabur. “Jadi, berkasnya masih kabur, belum jelas siapa pelakunya, apakah hanya satu orang atau lebih,” kata Made di Mataram dilansir Antara, Selasa (7/10).

Dia menyampaikan hal tersebut berdasarkan hasil penelitian berkas oleh jaksa peneliti. “Itu makanya berkas dikembalikan ke penyidik untuk dilengkapi,” ucapnya.

Soal hasil rekonstruksi yang berlangsung pada Senin (29/9), Made Pasek memastikan hal itu belum masuk dalam kelengkapan berkas. “Belum (masuk), itu makanya jadi petunjuk yang harus dipenuhi,” ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Subdit III Reskrimum Polda NTB AKBP Catur Erwin Setiawan sebelumnya meyakini ada peran orang lain yang terlibat dalam kasus dugaan pembunuhan anggota Polres Lombok Barat tersebut. “Menurut kami, seorang perempuan tidak bisa mengangkat (jenazah Brigadir Esco). Pasti dibantu orang lain. Makanya, rekonstruksi kemarin menggunakan (peran) Mr. X,” kata Catur.

Penyidik dikabarkan sedang bekerja untuk menelusuri peran dari kedua Mr X tersebut melalui pendalaman alat bukti. “Penetapan tersangka harus berdasarkan alat bukti. Kami sementara masih mengumpulkan alat bukti yang lain,” ucapnya.

Mr X itu muncul saat dilakukan rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Esco di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.

Polisi menggelar rekonstruksi itu di dua lokasi, yakni di rumah Briptu Rizka dan kebun yang menjadi lokasi penemuan jasad Brigadir Esco. Kedua lokasi ini berjarak sekitar 30 meter dengan lokasi kebun berada di belakang rumah. Dalam rekonstruksi tersebut, Briptu Rizka menolak memperagakan adegan di lokasi penemuan jasad.

Meskipun ada penolakan, polisi tetap melanjutkan rekonstruksi dengan menampilkan dua orang yang menggunakan kalung pengenal bertuliskan Mr X. Keduanya tampak mengangkat jasad Brigadir Esco keluar dari kamar belakang rumahn menuju kebun yang menjadi lokasi penemuan mayat. Kemunculan peran dua orang sebagai Mr X dalam rekonstruksi itulah yang  kini membuka tabir bahwa kasus ini tidak hanya melibatkan Briptu Rizka. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.