KabarBaik.co – Melalui talkshow bertajuk “Become Successfull Womenpreneur”, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Kabupaten Gresik berbagi kiat sukses membangun bisnis dan keluarga, Minggu (10/8).
Talkshow itu menghadirkan tiga perempuan hebat di bidangnya masing-masing. Yakni doctorpreneur dr. Titin Ekowati yang aktif di bidang kesehatan, fashionpreneur Era Krisna dan singerpreneur Ika Putri.
Ketiganya menjelaskan bagaimana kiat sukses bagi perempuan yang ingin menjalankan berbisnis dan juga membagi waktu untuk keluarga. Hingga mencari solusi bagaimana mengatasi ketika bisnis yang dijalankan gagal.
Seperti yang disampaikan dr Titin Ekowati. Ia menyebut, bahwa menjadi wanita hebat harus berpegang teguh pada prinsip dan tujuan yang diinginkan. Membangun bisnis apalagi di bidang kesehatan, sekaligus berbagi peran sebagai ibu, harus beriringan, sebisa mungkin untuk bisa membagi waktu.
“Alhamdulillah, wanita pebisnis harus punya tekad dan prinsip kuat. Juga dalam berbisnis harus istiqomah. Di lain sisi, sebagai ibu, harus bisa meminit waktu, membagi peran antara profesi dan keluarga. Tapi juga jangan kesampingkan peran ayah, penting untuk perkembangan anak, jadi harus bekerjasama,” ujar Direktur Utama RS Wates Husada tersebut.
Dokter yang juga Ketua IIDI Gresik ini menceritakan bagaimana sejak SMA bercita-cita menjadi dokter dan tercapai. Dari situ, mulai berpikir untuk berbisnis di bidang kesehatan.
Akhirnya, dia bisa membangun rumah sakit yang kini sudah berjalan 13 tahun. Meski dengan berbagai halangan dan rintangan, rumah sakit di wilayah Gresik selatan itu berkembang dengan baik hingga sekarang.
“Intinya harus memiliki wawasan tentang bidang apa yang ingin dijalankan. Juga manajemen harus bagus. Saya belajar mulai dari nol, tidak punya dan mengerti apa-apa mengelola rumah sakit, juga bisnis lainnya. Alhamdulillah bertahan sampai saat ini,” kata dr Titin.
Ia juga menyinggung jika bisnis berjalan dengan lancar, jangan terjebak dengan zona nyaman. Harus bisa mencari cela untuk mengembangkan bisnis lainnya. Apalagi era digital seperti sekarang, sangat mudah tapi juga harus jeli memanfaatkan peluang bisnis.
“Di era digital harus bisa kreatif, memanfaatkan kemudahan untuk berbisnis. Jadi ide-ide memulai bisnis apa harus ada. Tapi ingat, jika sudah sukses dengan bisnis itu jangan terjebak di zona nyaman. Harus bisa berpikir lagi untuk mengembangkan bisnis lainnya. Jika ada kegagalan, tidak perlu menyesali, tapi sebaliknya, harus bisa mengkoreksi karena disebabkan apa kegagalan tersebut,” ungkap dr Titin.
Di tempat yang sama, Ika Putri mengatakan wanita selalu ingin menghasilkan atau berhasil dalam bisnis, jadi wanita dan bisnis selalu berjalan beriringan.
Selain menyanyi, wanita yang juga pengusaha perhotelan dan mall ini menambahkan biasanya bisnis itu kebanyakan di pegang laki-laki, karena di bisnis terjadi banyak intrik dan itu sudah biasa, dari situlah belajar dan bisa bertahan.
“Alhamdulillah berjalan lancar. Bisnis tidak akan sukses jika tak ada support sistem keluarga dan ini penting. Jika terjadi kegagalan, tentu harus bisa mencari solusinya, jangan diam dan menyesali, harus bisa bangkit,” ucapnya.
Sementara itu, Era Krisna bercerita, awalnya dia sekolah fashion untuk membuat hobinya menjadi penghasilan. Bikin pakaian awalnya untuk keluarga, tapi akhirnya banyak yang meminati.
Bahkan dari desain dan brand produknya tersebut, akhirnya sampai bisa mengikuti berbagai lomba fashion di dalam dan luar negeri.
“Di dunia fashion, harus mengikuti perkembangan jaman dan mode. Awalnya bikin baju untuk keluarga dan akhirnya ditantang untuk bisa membuat desain sendiri, brand sendiri. Dari situ akhirnya menjual produk sendiri dari instansi, dan keterusan. Sampai ikut lomba di dalam negeri, luar negeri,” ujarnya.
Untuk diketahui, talkshow tersebut merupakan rangkaian acara pelantikan kepengurusan IIDI periode 2025-2028. Yang dihadiri langsung Ketua IDI Gresik dr. Abdullah Fatah.
Mukhibatul Khusna, Kadinkes Gresik mengatakan bagaimana IIDI Gresik bisa berkolaborasi dengan Pemkab Gresik. Terima kasih kepengurusan sebelumnya, hadirnya IIDI program pemerintah bejalan baik.
“Kami tidak bisa bekerja dengan baik, jika tidak ada kolaborasi dengan IDI dan IIDI. Hadirnya IIDI dan IDI, program bisa berjalan baik, merupakan capaian dari Pemkab Gresik agar masyarakat menjadi sehat. Sehingga, Dinkes bisa bersama tak terpisahkan, tentu pemerintah bergantung juga sama IDI dan IIDI, dan juga sebaliknya,” katanya.(*)