Tanam Jagung Serentak Bersama Polri, Mentan Amran: Bukti Sinergi Pemerintah untuk Sektor Pertanian

oleh -162 Dilihat
d20bf7d6 257b 49fc b78c 3b7471175af8 scaled
Tanam jagung serentak di Grobogan, Jawa Tengah. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menghadiri kegiatan Penanaman Jagung Serentak di lahan perhutanan sosial di Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (9/7). Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam mendukung program Swasembada Pangan Nasional Tahun 2025.

Menteri Amran menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan sinergi kuat antara Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kehutanan (Kemenhut) serta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Grobogan.

“Acara ini merupakan penguatan sinergisme dan bukti komitmen yang kuat dari Kepolisian dalam mendukung swasembada pangan, khususnya komoditas jagung,” ujar Mentan Amran.

Kegiatan penanaman dilakukan di lahan perhutanan sosial Polres Grobogan seluas total 207 hektare. Adapun lokasi tanam hari ini berada di Hutan Selo Lestari, Dusun Selojari, seluas 74 hektare. Varietas jagung yang ditanam adalah NK Perkasa, Pioner 27 Gajah, dan Bisi 2, dengan potensi hasil panen rata-rata mencapai 9,7 ton per hektare.

“Jagung merupakan komoditas strategis nasional yang tidak hanya penting sebagai pangan, pakan, dan energi, tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi jutaan petani. Produktivitas jagung nasional terus menunjukkan tren positif,” jelas Amran.

Sebagai informasi, pada tahun 2024, luas panen jagung nasional mencapai 2.548.654 hektare dengan produksi sebesar 15.138.912 ton jagung pipilan kering. Provinsi Jawa Tengah berkontribusi sebesar 2,43 juta ton, dan Kabupaten Grobogan menjadi salah satu sentra utamanya.

“Bapak Presiden menyampaikan bahwa kita harus mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” katanya.

Untuk itu, di tahun 2025 Kementan fokus pada program peningkatan produksi seperti cetak sawah, optimalisasi lahan, pompanisasi, peningkatan potensi tanam bersama Kementerian PU, dan pengembangan padi gogo. Delapan kunci utama juga telah ditetapkan, mulai dari penyediaan irigasi, benih, pupuk, program tumpangsisip, hingga pengawalan oleh TNI dan POLRI.

“Hasilnya, produksi jagung nasional periode Januari–Juli 2025 menunjukkan peningkatan signifikan yakni 9,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2024,” terang Mentan.

Bersamaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap Pemerintah dalam mewujudkn ketahanan pangan melalui keterlibatan pada setiap tahapan mulai dari pencarian lahan, pembibitan, penanaman, perawatan hingga jaminan penyerapan hasil panen.

“Selain itu Polri memberikan dukungan operasional secara bertahap kepada penyuluh pertanian lapangan berupa 500 alat penguji kesuburan tanah serta kepada kelompok tani dan koperasi 89 unit alat pemintil jagung 100 unit alat penguji kadar air dan 93 unit alat pengering,” paparnya.

Dikesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau yang dikenal sebagai Titiek Soeharto, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif sinergis yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia dan Kementan.

“Kami mewakili DPR RI, khususnya Komisi IV memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Kapolri dan seluruh jajarannya yang telah berinisiatif membuka lahan dan memproduksi jagung yang pada periode sebelumnya telah menghasilkan 2 juta ton, tanpa mengganggu anggaran dari Kementerian Pertanian,” ujar Titiek.

Ia menegaskan, upaya swasembada tidak bisa hanya dibebankan kepada Menteri Pertanian semata. “Kalau Pak Mentan kerja sendiri, swasembadanya akan tertunda-tunda. Tapi dengan adanya inisiatif dari Kapolri dan kerja keras seluruh jajaran kepolisian, saya yakin swasembada bisa lebih cepat terwujud,” tambahnya.

Titiek juga berharap langkah Kepolisian bisa menjadi inspirasi bagi matra lainnya, termasuk TNI-AU dan TNI-AL, untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar kesatrian, bandara, atau pelabuhan untuk tanaman produktif.

“Seluruh masyarakat Indonesia bisa ikut membantu agar kita tidak lagi tergantung pada impor pangan. Indonesia dikaruniai tanah yang subur, dan itu harus kita manfaatkan,” tukas Titiek.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F. Noval
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.