KabarBaik.co – Kerabat para penumpang KMP Tunu Pratama Jaya mulai berdatangan ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis (3/7).
Mereka ingin mencari informasi dan kepastian tentang tenggelamnya kapal di Selat Bali itu.
Seorang pria dan wanita menangis di area Pelabuhan Ketapang. Mereka duduk di trotoar dekat kendaraan-kendaraan besar yang tengah terparkir.
“Anakku,” kata pria tersebut, kepada seorang anggota polisi yang berada di dekatnya.
Untuk menenangkan, petugas mengajak mereka berdua masuk ke area kantor ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang.
Menurut informasi, pria dan wanita itu adalah keluarga dari salah satu kru kapal KMP Tunu Pratama Jaya.
Mereka datang ke Pelabuhan Ketapang setelah mendapat informasi bahwa kapal tempat anaknya bekerja tenggelam, Rabu (2/7) tengah malam.
Selain dua orang itu, ada juga Bagus, warga Jember yang mencari seorang sopir truk. Bagus adalah pemilik truk sekaligus bos dari sopir yang diduga menjadi penumpang kapal.
Menurut Bagus, ada tiga truknya yang melintas dari Jawa ke Bali pada malam itu. Dua truk telah mendarat dengan aman di Bali. Sementara satu truk lainnya tak ada kabar.
“Sopirnya saya telepon sejak jam 12 malam, tidak aktif HP-nya. Saya tidak tahu naik kapal apa. Khawatirnya kapal (yang tenggelam) ini,” imbuhnya.
Bagus berharap, sopirnya bukanlah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam. Ia pun memilih bertahan di pelabuhan sembari menunggu kepastian tentang sopirnya. (*)