KabarBaik.co – Program Sekolah Rakyat (SR) 1C di gedung BLK Rejoso, Kabupaten Pasuruan, masih menyisakan pekerjaan rumah meski peluncuran akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Terutama untuk jenjang sekolah dasar (SD) yang hingga kini kuota siswa belum penuh. Berbanding terbalik dengan jenjang SMA yang sudah terpenuhi.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pasuruan kini harus bekerja ekstra untuk menjaring bibit-bibit unggul dari keluarga kurang mampu. Dari total kuota 50 siswa untuk SD dan 50 siswa untuk SMA, jenjang SD masih butuh tambahan siswa-siswi.
Plt Kepala Dinsos Kabupaten Pasuruan, Fathurrahman, kini memfokuskan tenaga pendampingnya untuk menjaring siswa di wilayah Bangil dan Gondangwetan. “Ada informasi dari kelurahan dan desa bahwa warga di dua kecamatan ini banyak yang ingin masuk Sekolah Rakyat,” ujar Fathurrahman.
Dinsos sebenarnya sudah mengantongi data calon siswa. Sebab, siswa Sekolah Rakyat merujuk pada Data Sosial Ekonomi Nasional (DSEN) dengan ketentuan keluarga yang masuk kategori desil satu atau miskin ekstrem. “Perlu ada ketegasan bahwa setelah ikut program Sekolah Rakyat, jangan kemudian minta pulang lagi dengan alasan tidak kerasan dan sebagainya,” imbuhnya.
Fathurrahman menegaskan, orang tua siswa harus berkomitmen menyekolahkan anak-anak mereka menuntut ilmu di lembaga pendidikan berbasis asrama tersebut. “Tujuannya jelas, agar BLK Rejoso bisa menjadi tempat yang representatif dan nyaman untuk kebutuhan Sekolah Rakyat,” ucapnya. (*)