KabarBaik.co – Karnaval perayaan HUT ke-80 RI di Desa Tanggalrejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, berakhir ricuh. Acara yang semula berlangsung meriah pada Minggu (24/8) sore itu tiba-tiba diwarnai aksi baku pukul antarwarga.
Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas mengatakan, insiden terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di Dusun Semen. Keributan dipicu kesalahpahaman antara warga Dusun Semen dengan warga RW 01 Dusun Kalibening.
“Regu pertama dari Kalibening sudah masuk finis. Saat regu kedua hendak masuk, terjadi cekcok dengan warga Semen yang berujung adu pukul,” jelas Yogas. Dalam keributan itu, seorang warga Dusun Semen, Mochamad Novianto, memukul warga Kalibening bernama Iwan. Warga lain bernama Riski Sona juga terkena pukulan.
Para pihak kemudian dibawa ke Mapolsek Mojoagung untuk dimediasi bersama Danramil setempat. “Alhamdulillah, kedua belah pihak sepakat berdamai. Korban memaafkan dan tidak menuntut secara hukum,” ujar Yogas, Senin (25/8).
Kesepakatan damai dituangkan dalam surat pernyataan bersama. Polisi berharap kejadian serupa tidak terulang. “Kami imbau warga mengedepankan komunikasi yang baik dalam kegiatan masyarakat berskala besar seperti karnaval,” tegas Yogas.
Sementara itu, video keributan tersebut lebih dulu viral di media sosial. Dalam rekaman berdurasi tiga menit, tampak sejumlah peserta karnaval masih mengenakan kostum saat terlibat baku pukul di dalam pagar rumah warga. Beberapa penonton histeris, sementara yang lain berusaha melerai. Aksi itu baru mereda setelah aparat TNI datang dan membubarkan massa.
“Padahal tinggal dua regu lagi yang belum start. Karena ada tawuran, acara langsung dibubarkan Pak Lurah,” ujar P, salah seorang warga setempat. Ia menduga keributan dipicu pengaruh alkohol. ”Banyak yang mabuk, mungkin karena itu jadi tawuran,” tambahnya.
Kepala Desa Tanggalrejo, Dimas Wahyu Ramadhana, membenarkan adanya insiden tersebut. “Saya sangat menyesalkan. Tahun-tahun sebelumnya aman, kok tahun ini malah seperti ini,” katanya. Menurutnya, karnaval tersebut diikuti seluruh perwakilan RW di desa. (*)