Tekor, RSUD Ibnu Sina Minta Tambahan Anggaran Rp 15 Miliar, Ini Kata DPRD Gresik

oleh -879 Dilihat
55282c91 f9e7 47d5 91f2 354826657dc1
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Gresik Pondra Priyo Utomo. (Foto: Ist)

KabarBaik.co — Komisi IV DPRD Gresik mengkonfirmasi bahwa manajemen RSUD Ibnu Sina mengajukan tambahan anggaran di perubahan APBD 2025 sebesar Rp 15 Miliar.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Gresik Pondra Priyo Utomo. “Benar, RSUD Ibnu Sina meminta support APBD sebesar Rp 15 miliar,” katanya saat dihubungi, Selasa (17/6).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihak RSUD Ibnu Sina meminta tambahan anggaran sebesar Rp 15 miliar dipergunakan agar cash flow tidak terbebani dan keperluan mebeler gedung baru.

“Supaya cash flow RSUD Ibnu Sina tidak terbebani dan dipergunakan untuk keperluan mebeler di gedung baru,” jelasnya.

Untuk itu, komisi IV meminta agar pemerintah daerah memberikan support APBD. “Komisi IV meminta pemerintah untuk support APBD demi tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal,” pungkas politisi dari fraksi PKB itu.

Permintaan ini menyusul atas kondisi keuangan rumah sakit pelat merah itu yang mengalami tekor sebesar Rp 1,7 miliar akibat klaim tidak layak bayar (TLB) dari BPJS Kesehatan.

Dari keteranganya, kondisi tekor yang dialami RSUD Ibnu Sina bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan merupakan akumulasi dari pending claim dan TLB yang hampir terjadi setiap bulan.

Banyak Klaim TLB, RSUD Ibnu Sina Gresik Tekor Rp 1,7 Miliar

“Memang benar RSUD Ibnu Sina mengalami tekor Rp 1,7 miliar. Penyebabnya antara lain, pending calim BPJS dan klaim tidak layak bayar hampir setiap bulannya,” ujar Pondra.

Kondisi tersebut dirasakan oleh RSUD Ibnu Sina sejak BPJS Kesehatan menerapkan kebijakan baru yang menetapkan 144 jenis diagnosa penyakit harus ditangani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Faskes 1).

Direktur Utama RSUD Ibnu Sina dr. Soni, sebelumnya menyampaikan bahwa sejak kebijakan itu diterapkan, rumah sakit mengalami lonjakan klaim TLB yang signifikan, sehingga jika hal ini terus berulang, dikhawatirkan akan berdampak signifikan terhadap arus kas (cash flow) operasional rumah sakit.

Sebagai solusi, RSUD Ibnu Sina mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 15 miliar melalui perubahan APBD 2025. Dana itu akan digunakan untuk menopang arus kas dan pengadaan mebel di gedung baru RSUD.

Seperti diketahui, RSUD Ibnu Sina merupakan rumah sakit andalan Pemerintah Kabupaten Gresik yang menampung ribuan pasien setiap bulannya. Tekanan finansial akibat sistem klaim BPJS yang berubah kini menjadi ujian serius bagi keberlanjutan pelayanan publik di sektor kesehatan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.