KabarBaik.co – Warga Desa Baureno bereaksi dan mempertanyakan perkembangan laporan Kepala Desa Baureno ke Polsek Jatirejo. Apalagi tiga oknum perangkat Desa Baureno mengancam akan melaporkan balik warga yang memvideo dan menyebarluaskan penggeberekan dugaan penyelewengan beras bantuan pangan.
Perwakilan salah satu warga Desa Baureno, Gerta Aditya, menyayangkan pernyataan 3 oknum perangkat Desa Baureno tersebut yang akan melaporkan balik warga. Menurutnya, banyak warga yang memvideo saat kejadian pada Selasa 8 Oktober 2024 itu.
“Bukan hanya warga Desa Baureno saja, warga setempat di TKP juga banyak yang memvideo karena pada saat itu cukup ramai di tempat kejadian tersebut banyak kerumunan warga,” ungkap Gerta kepada wartawan KabarBaik.co, Sabtu (12/10).
Gerta menyebut warga Desa Baureno yang memvideo kejadian tersebut sebagai alat bukti bahwa telah terjadi dugaan penyelewengan beras bantuan pangan yang seharusnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Apapun alasannya karena sudah membawa dan memindahkan beras bantuan pangan tersebut dari balai desa Baureno ke wilayah lain itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan dalam SOP pembagian beras BAPANG. Dugaan kami tindakan mereka sudah mengarah ke penyelewengan,” tegas Gerta.
Menurut Gerta, kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi. Sudah beberapa kali warga menjumpai dan melakukan pengejaran atas kejadian serupa. Akan tetapi beberapa kali warga kehilangan jejak. Beruntung pada kejadian Selasa lalu warga kompak ramai-ramai bisa memergokinya.
“Saya mewakili warga menanyakan perkembangan kasus ini kepada Kades Baureno selaku pelapor ke Polsek Jatirejo. Malam itu saat warga meluruk balai desa kan Pak Kades bilang dirinya yang melaporkan, sampai sekarang perkembangannya seperti apa belum ada konfirmasi lagi dari Pak Kades,” ucapnya.
Warga juga menuntut pihak pemerintah desa transparan terkait siapa-siapa saja warga yang mendapatkan dan tidak mendapatkan bantuan. Keresahan warga yang awalnya dapat beras bantuan tetapi beberapa bulan ini tak mendapatkan menjadi polemik.
“Kepala desa harus bertanggung jawab sepenuhnya terkait polemik beras Bapang ini, asas keterbukaan dari pemdes tidak ada dan terkesan ditutup-tutupi,” celotehnya. Menurutnya, kades sebagai penanggung jawab tertinggi di desa seharusnya bisa memberikan sikap dan tindakan tegas terhadap 3 oknum perangkat desanya.
Menurutnya, warga akan menuntut kembali kelanjutan kasus ini kepada kades selaku pelapor dan Polsek Jatirejo selaku aparat penegak hukum. Bahkan warga dalam waktu dekat akan menduduki Balai Desa Baureno lagi. “Kades diam saja tidak ada himbauan atau sikap seperti apa perkembangan kasus ini. Warga akan bertindak apabila seperti ini,” tandasnya. (*)