Terjebak saat Menguras Sumur, 2 Warga Mojokerto Tewas dan Lemas, Begini Analisa Penyebabnya

oleh -466 Dilihat
Proses evakuasi korban. (Foto: Alief W)

KabarBaik.co – Dua warga terjebak saat membersihkan sumur di Desa Dukuhngarjo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Satu orang dikabarkan meninggal dunia dan satu lainnya harus mendapatkan perawatan medis.

Informasi yang dihimpun, peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (3/10). Dua korban itu diduga mengalami keracunan gas buang diesel yang dipakai menguras sumur.

Komandan Regu Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto menjelaskan kronologi singkat kejadian tersebut, bermula saat korban Isnaini membersihkan sumur dengan kedalaman sekitar 20 meter. Korban merasa lemas dan tak kuat mengangkat alat.

Mengetahui hal itu, rekan korban Mahfud berniat membantu dengan ikut turun ke dasar sumur. Nahasnya Mahfud juga ikut lemas tak berdaya dan tersangkut di pompa air di bagian bawah sumur.

Evakuasi relawan yang berlangsung 4 jam karena tubuh Isnaini tenggelam dan jarak permukaan air sumur hingga dasar sumur cukup dalam sekitar 4 meter. Isnaini dinyatakan meninggal dunia.

Tim gabungan berhasil mengevakuasi Mahfud dalam kondisi selamat sekitar pukul 16.48 WIB. Mahfud kemudian dilarikan ke Puskesmas Jatirejo untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga:  Barang Rampasan KPK dari Mantan Bupati Mojokerto MKP Mulai Diambil Pemenang Lelang

“Pukul 17.36 WIB Isnaini berhasil dievakuasi namun kondisinya sudah meninggal dunia. Jenazahnya dibawa ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husudo Kota Mojokerto untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Sukamto.

Tapi, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa mereka bisa sampai lemas, kritis, dan meregang nyawa di dalam sumur? Apa ada penjelasan ilmiahnya?.

Guna sederet pertanyaan itu, KabarBaik.co, melakukan kajian pustaka singkat terhadap penelitian maupun referensi ilmiah dari sumber penelitian.

Analisa kajian dari tesis mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Tesis berjudul ‘Alat Pendeteksi Bahaya Gas Beracun Pada Sumur Gali, disusun oleh Aji Prasetiyo.

Pada latar belakang, Aji menuliskan bahwa kecelakaan kerja saat pengurasan sumur gali dapat menimbulkan korban. Hal ini bisa disebabkan karena adanya gas beracun dan juga tipisnya kandungan udara bersih yang ada di dasar sumur.

Gas beracun yang ada meliputi Karbon Dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Amonia (NH3), Metana (CH3)  dan sebagainya.Untuk gas Karbon Monoksida (CO) diproduksi oleh pompa air berbahan bakar minyak.

Baca juga:  Emil Dardak Minta Kader Demokrat Mojokerto Solid Menangkan Mubarok dan Khofifah

Hal-hal itu, jika dikomparasikan dengan fakta yang terjadi pada dua orang pekerja penguras sumur di Mojokerto, memiliki beberapa kesamaan.

Yakni, udara yang tipis, juga penggunaan pompa air sumur berbahan bakar sehingga mengeluarkan gas buang hasil pembakaran mesin diesel. Sumur gali memang merupakan sarana untuk menyadap dan menampung air tanah dengan cara menggali tanah berbentuk sumuran agar mendapatkan air yang sehat dan murah.

Tetapi untuk mendapatkan air kita harus melakukan penggalian, terkadang hanya dengan kedalaman 6-7 meter saja sudah ada air yang keluar, tetapi banyak juga sumur dengan kedalaman sampai 15-25 meter untuk dapat memperoleh air dan tak dipungkiri banyak musibah yang terjadi pada saat orang melakukan penggalian sumur, bahkan yang tragis sering juga berakibat kejadian dengan korban lebih dari satu orang.

Apabila dilihat lebih jauh lagi, korban yang mengalami permasalahan dalam sumur umumnya karena mengalami sesak pernafasan. Kondisi ini terjadi karena memang udara segar dalam lubang sumur yang sempit. Kecelakaan yang terjadi di dalam sumur umumnya disebabkan oleh tidak cukupnya kadar oksigen untuk bernafas bahkan mungkin sama sekali tidak terdapat oksigen.

Baca juga:  Siswa MAN 1 Mojokerto Dibekali Pendidikan Politik Jelang Pilkada 2024

Ketiadaan oksigen bisa terjadi apabila di dalam sumur berlangsung proses pembusukan bahan-bahan organik seperti sampah organik basah atau daun-daun, jamur yang membusuk atau hewan yang mati. Oleh mikroba, baik aerob maupun anaerob, bahan organik yang mati akan diuraikan menjadi berbagai macam gas setelah melalui beberapa tahap proses penguraian .

Gas yang dihasilkan dari penguraian bahan organik itu diantaranya karbondioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S yang baunya busuk), amonia (NH3), metana (CH3) dan sebagainya. Berikut penjelasan dari gas-gas tersebut : 2.1.1 Gas Karbon Monoksida (CO) Gas Karbon Monoksida (CO) muncul sebagai salah satu dari gas buangan mesin pompa air akibat pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.