KabarBaik.co – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) secara konsisten memperkuat komitmennya terhadap standar Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L). Upaya ini diwujudkan melalui evaluasi kinerja berkala yang kini menjadi forum strategis untuk meninjau implementasi dan tantangan K3L di seluruh lingkungan TTL Group, mencakup TPK Nilam, TPK Berlian, dan TPK Lamong.
Inisiatif ini bukan sekadar pemenuhan regulasi, melainkan bagian integral dari transformasi budaya keselamatan yang dicanangkan TTL. Muhammad Syukur, Direktur Operasi PT Terminal Teluk Lamong, menegaskan bahwa fokus evaluasi diarahkan pada tiga pilar utama.
“Kami meninjau isu-isu K3L spesifik yang dihadapi masing-masing terminal, mengukur pemenuhan Key Risk Indicator, serta mengawal implementasi safety transformation,” ujar Syukur, Kamis (30/10). Ia menambahkan, pihaknya memastikan TTL selalu konsisten dalam menjaga standar K3L di level tertinggi demi menjamin keamanan dan produktivitas.
Transformasi keselamatan di TTL berpijak pada tiga aspek fundamental yang diterapkan secara ketat:
Terminal Sterilization: Memastikan tidak ada individu atau kendaraan yang tidak berkepentingan memasuki area berisiko tinggi. Hal ini bertujuan meminimalisir potensi insiden yang disebabkan oleh faktor eksternal.
Safety Induction: Diberikan kepada setiap orang yang akan beraktivitas di terminal, mulai dari pekerja hingga tamu. Tujuannya adalah memastikan setiap individu memahami betul potensi risiko yang ada di lingkungan kerja.
Minimum Requirement for Safety: TTL menekankan standarisasi keselamatan yang meliputi fasilitas, peralatan, hingga peningkatan kompetensi para pekerja.
Hasil evaluasi terhadap kinerja ketiga terminal menunjukkan capaian yang signifikan dan menggembirakan. Transformasi budaya K3L yang diterapkan mulai membuahkan hasil nyata.
TPK Nilam mencatat kenaikan kinerja sebesar 33 persen, TPK Berlian melompat hingga 50 persen, TPK Lamong, sebagai pelabuhan utama, berhasil mencapai peningkatan tertinggi, yakni 64 persen.
Peningkatan signifikan ini merupakan bukti kuat bahwa transformasi budaya K3L di TTL berjalan efektif dan bersifat berkelanjutan.
Anang Januriandoko, Senior Manager QHSSE PT Terminal Teluk Lamong, melihat momentum ini sebagai upaya penting untuk memperkuat kesadaran kolektif. “Evaluasi kinerja K3L ini menjadi momentum untuk memperkuat budaya keselamatan di seluruh lini perusahaan. Kami memastikan setiap individu kini memiliki kesadaran dan rasa tanggung jawab K3L yang tinggi,” jelas Anang.
Bagi Terminal Teluk Lamong, keselamatan bukanlah sekadar prosedur, melainkan sudah menjadi budaya kerja yang tak terpisahkan. TTL berkomitmen untuk tidak hanya patuh terhadap standar K3L, tetapi juga menjadi teladan dalam penerapan budaya kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan di industri kepelabuhanan Indonesia.


 
													




