KabarBaik.co – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim terus melanjutkan proses identifikasi terhadap korban ambruknya bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Hingga Selasa (14/10) pagi, tim DVI berhasil mengidentifikasi 55 jenazah dari total 67 kantong jenazah yang diterima.
Dua jenazah terbaru yang berhasil diidentifikasi masing-masing adalah Khafa Ahmad Maulana, laki-laki berusia 15 tahun asal Jalan Cendana RT 04/RW 03, Ngawen Sidayu, Gresik, serta Irham Ghifari, laki-laki berusia 16 tahun, warga Keterungan RT 06/RW 01, Krian, Sidoarjo.
Keduanya dinyatakan cocok dengan data Ante Mortem (AM) berdasarkan hasil pemeriksaan DNA, medis, dan properti pribadi korban.
Kabiddokkes Polda Jawa Timur Kombes Khusnan Marzuki menyampaikan bahwa proses identifikasi terus dilakukan secara maksimal oleh tim gabungan.
“Sampai dengan hari ini tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 55 dari 67 kantong jenazah yang diterima. Dari data Ante Mortem yang melaporkan kehilangan sebanyak 63 orang, masih tersisa delapan orang yang belum ditemukan. Saat ini di kamar jenazah kami masih ada sembilan kantong yang menunggu proses identifikasi,” ujarnya saat jumpa pers, Senin (13/10) malam.
Ia menegaskan bahwa proses identifikasi akan terus berjalan hingga seluruh korban dapat dikenali secara pasti.
“Tim DVI terus bekerja maksimal melalui pemeriksaan DNA, medis, dan properti korban. Kami berupaya agar seluruh jenazah bisa segera teridentifikasi sehingga dapat diserahkan kepada pihak keluarga,” tambahnya.
Hingga saat ini, upaya identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim masih berlangsung. Tim berkomitmen menuntaskan proses identifikasi seluruh korban ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny agar seluruh keluarga korban memperoleh kepastian dan jenazah dapat dimakamkan dengan layak. (*)
