KabarBaik.co – Upaya evakuasi korban runtuhnya Mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, tidak hanya difokuskan pada pencarian, tetapi juga pada pengendalian bau menyengat yang muncul di lokasi musibah.
Tim gabungan melakukan penyemprotan cairan khusus untuk meminimalisir aroma tidak sedap agar tidak mengganggu proses evakuasi maupun masyarakat sekitar.
Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto menegaskan bahwa sterilisasi menjadi langkah awal sebelum tim penyelamat memasuki area.
“Lokasi sudah dinyatakan steril dan bersih. Bahkan, sebelum petugas masuk, dilakukan penyemprotan untuk memperkecil aroma yang kurang sedap,” jelasnya, Kamis (2/10).
Menurutnya, pengendalian bau juga penting untuk mendukung ketahanan fisik dan konsentrasi para personel SAR yang bekerja di lapangan. Dengan kondisi lokasi yang lebih aman dan nyaman, proses evakuasi bisa berjalan lebih lancar.
Selain itu, bangunan di sekitar pondok yang dianggap rawan juga telah dikosongkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan memperluas area kerja tim penyelamat yang sedang mengevakuasi reruntuhan dengan bantuan alat berat.
Langkah sterilisasi dan pengendalian bau ini menunjukkan bahwa penanganan bencana tidak hanya berfokus pada teknis evakuasi korban, tetapi juga memperhatikan faktor lingkungan agar tidak menimbulkan masalah baru bagi warga maupun relawan di lapangan. (*)