Tingkatkan Layanan, RS Kemenkes Surabaya Dorong Respons Darurat Lebih Sigap dan Teknologi Robotik

oleh -105 Dilihat
WhatsApp Image 2025 11 23 at 14.35.43
RS Kemenkes Surabaya meningkatkan respons mulai dari detik pertama insiden hingga pasien mendapatkan penanganan medis komprehensif. (Foto: Dani)

KabarBaik.co – Pelayanan kegawatdaruratan masih menjadi tantangan dalam sistem kesehatan di Indonesia. Karena itu, koordinasi dan kecepatan respons harus terus ditingkatkan, mulai dari detik pertama insiden hingga pasien mendapatkan penanganan medis komprehensif.

Plh Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, dr. Martha M. L. Siahaan, menegaskan hal tersebut dalam Workshop Kesehatan bertema “Advances in Life Saving Emergency Response And Training” di Hotel Harris Gubeng Surabaya, Minggu (23/11).

Menurutnya, kemampuan tenaga kesehatan merespons secara cepat dan terkoordinasi merupakan kunci penyelamatan nyawa dalam situasi gawat darurat—baik di rumah sakit maupun di area publik.

“Kelemahan kita masih pada koordinasi antardisiplin. Respon harus cepat sejak informasi pertama diterima, hingga pasien selesai ditangani secara tuntas. Jangan sampai masyarakat hanya memvideokan kejadian dan membuat viral, tetapi lupa menolong,” ujar dr. Martha.

Ia menegaskan pentingnya pelatihan mitigasi bencana dan pertolongan pertama hingga ke pusat keramaian seperti mal, bandara, pasar, hingga pabrik. Kementerian Kesehatan disebutnya siap menjangkau masyarakat yang masih minim edukasi kegawatdaruratan.

Workshop ini juga menjadi ajang berbagi pengetahuan terkait pengembangan layanan yang melibatkan seluruh tenaga kesehatan, tidak hanya dokter, tetapi juga perawat, perekam medis, ahli gizi, dan tenaga kesehatan lain.

Spesialis ortopedi tulang belakang RS Kemenkes Surabaya, dr. Luthfi Gatam, turut hadir sebagai pemateri. Ia memaparkan perkembangan teknologi robotik dalam tindakan operasi tulang belakang yang kini mulai digunakan di Indonesia. Menurutnya, teknologi robot mampu meningkatkan akurasi tindakan medis dan meminimalkan kesalahan manusia.

“Manusia bisa melakukan tindakan yang berbeda pada kasus serupa. Namun robot mampu mengulang secara presisi, sehingga risiko kesalahan sangat kecil,” jelas dr. Luthfi.

Indonesia bahkan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi teknologi robotik di layanan kesehatan. Namun tantangan harga masih menjadi kendala. “Kalau produksi bisa dilakukan di dalam negeri dan harganya di bawah Rp1 miliar, maka semua rumah sakit dapat mengadopsinya,” ujarnya optimistis.

Ia berharap teknologi yang lebih terjangkau dapat memperluas akses masyarakat terhadap layanan medis tulang belakang yang kualitasnya setara internasional.

Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian Kemenkes, Warno Hidayat, mendukung penuh komitmen peningkatan kualitas layanan di RS Kemenkes Surabaya. Pelatihan ALERT (Acute Life-threatening Emergency Response Training) disebutnya sebagai langkah strategis menuju standar global.

“Kami dorong RS Kemenkes Surabaya meraih akreditasi paripurna dan terus meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan,” tegas Warno. Workshop ini diharapkan menjadi agenda ilmiah tahunan yang konsisten dalam meningkatkan kesiapan layanan kegawatdaruratan dan mendorong pemanfaatan teknologi di bidang kesehatan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.