Tragis! Nenek Tuminah Tewas Tertabrak Kereta Api Penataran di Perlintasan Ngagel Baru

oleh -319 Dilihat
Petugas tengah evakuasi jenazah korban. (Ist)

KabarBaik.co – Nasib nahas dialami Tuminah, 65 tahun, warga Jalan Kalibokor Kencana I, Pucang Sewu, Gubeng, Surabaya. Nenek tersebut tewas diduga setelah tertabrak kereta api (KA) Penataran jurusan Surabaya-Malang di perlintasan kereta api Jalan Ngagel Baru, Kamis (3/10) sekitar pukul 04.40 WIB.

Kejadian bermula saat Tuminah diduga sedang menyeberangi rel kereta api. Kapolsek Wonokromo, Kompol Hegy Renanta, melalui Kanit Reskrim Ipda M Zahari, menjelaskan bahwa jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Lucky, 30, penjaga perlintasan kereta api (PJL) di lokasi tersebut. “Saksi melihat korban sudah tergeletak di pinggir rel dan langsung meminta bantuan warga sekitar,” ujarnya.

Baca juga:  Licin! Satu Tahun Buron, Bandit Curanmor Ditangkap saat Nyeruput Kopi di Surabaya

Setelah penemuan tersebut, Lucky segera melaporkan kejadian ini ke Command Center 112 dan Polsek Wonokromo. Tim Inafis Polrestabes Surabaya bersama Polsek Wonokromo langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari para saksi. Dugaan sementara, korban tertabrak KA Penataran saat hendak menyeberang.

Zahari menyebut, dari hasil pemeriksaan di TKP, pergelangan kaki kiri korban ditemukan dalam kondisi putus. “Saat korban tertabrak, tidak ada saksi yang melihat langsung kejadiannya. Korban ditemukan sudah dalam keadaan tergeletak di pinggir rel,” jelasnya, Kamis (3/10).

Setelah dilakukan identifikasi, jenazah Tuminah langsung dievakuasi ke RSUD dr Soetomo untuk proses visum. Pihak kepolisian masih terus menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini,” imbuh Zahari.

Baca juga:  Kecelakaan Maut di Gresik, Pelajar Asal Surabaya Tewas Terlindas Truk

Sementara itu, dari keterangan pihak keluarga, korban diketahui sudah meninggalkan rumah sejak pukul 04.00 WIB. Tuminah diketahui memiliki kebiasaan keluar rumah pagi-pagi untuk berjalan kaki. “Keluarga sempat mencari karena korban tak kunjung pulang,” kata Zahari.

Keluarga sempat khawatir karena korban tidak biasa pergi terlalu lama. Setelah beberapa saat mencari, mereka menerima kabar dari warga bahwa korban ditemukan sudah tidak bernyawa di perlintasan kereta api Ngagel Baru.

Baca juga:  Berangkat Mancing, Pria Surabaya Terserempet KA Sembrani di Cerme Gresik

Selain itu, keluarga juga mengungkapkan bahwa Tuminah memiliki riwayat penyakit diabetes. Selama tiga hari sebelum kejadian, korban diketahui tidak keluar rumah. Namun pada pagi hari itu, ia kembali menjalankan rutinitasnya keluar rumah tanpa diduga akan mengalami kecelakaan tragis.

Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum dari rumah sakit untuk mengetahui lebih jelas penyebab kematian Tuminah. Keluarga korban terlihat sangat terpukul dengan kejadian ini dan berharap agar masyarakat lebih waspada saat berada di dekat perlintasan kereta api. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.