KabarBaik.co – Menjelang Pilkada bulan November 2024 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berlomba-lomba merampungkan tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih.
Di Kabupaten Kediri, terdapat hal yang unik saat pelaksanaan coklit ini. Di mana terdapat sebuah desa yang hanya membutuhkan waktu seminggu untuk menyelesaikan proses coklit.
Komisioner KPU Kabupaten Kediri Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM Eka Septiawan mengatakan, desa yang dimaksud ialah Desa Jlumbang, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Desa Jumblang berada di pucuk gunung. Menariknya lagi, di desa tersebut bisa merampungkan 100 persen proses coklit dengan hanya seorang Pantarlih saja. Sebab penduduknya tidak mencapai 400 jiwa.
“Nantinya juga ada satu TPS, jadi satu desa itu cukup satu Pantarlih dan tiga PPS ini memang unik,” beber Eka Septiawan, Kamis (18/7).
Artinya, dalam satu Desa Jumblang jumlah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) lebih sedikit dibandingkan jumlah Panitia Pemungutan Suara (PPS). Tidak seperti di desa-desa lain.
“Jadi kemarin ketika saya pas monitoring ke sana ya, minggu pertama sudah selesai karena hanya sedikit. Ngopeni satu pantarlih bisa aja, jadi memang enak untuk cover-nya,” tambahnya.
Perlu diketahui jika di minggu ketiga Juli 2024 , KPU Kabupaten Kediri sudah menyelesaikan tahapan coklit, dengan ketentuan untuk pemilih yang terbesar di coklit berada di wilayah Pare sebanyak 82.323.
“Minggu ketiga ini kita sudah selesai 100 persen itu masih ada satu minggu lagi itu tahap clearance yang digunakan untuk beberapa desa atau kecamatan yang ada saran perbaikan dari Bawaslu,” tandasnya
Meski begitu, dalam perjalanan progres coklit para petugas Pantarlih sempat menemui kendala. Seperti kesibukan Pantarlih yang menyebabkan sempat berhenti beberapa minggu dikarenakan beberapa hal.
“Memang banyak pada waktu itu kendala-kendalanya jadi ada yang sibuk, jadi 2 minggu itu tidak keliling jadi ngebut karena itu kan musim nikahan, jadi banyak Pantarlih kita itu yang sibuk rewang, sibuk hajatan dan lain-lain,” tambahnya.
Selain itu, juga terdapat kendala dalam pengoperasian E-Coklit.
“Jadi kemarin itu ada yang sudah selesai 100 persen sudah keliling, tapi dalam e-coklitnya itu sinyalnya enggak susah atau mungkin hp nya ya ini memang terkait aplikasi itu memang kemarin menjadi dinamika tersendiri,” ucapnya. (*)