KabarBaik.co – Proses pencarian korban reruntuhan ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan hingga Senin (6/10) pagi. Tim SAR gabungan masih bekerja keras mengevakuasi korban dari puing-puing bangunan yang roboh.
Hingga malam ini, tercatat 158 orang terdampak dalam musibah tersebut. Dari jumlah itu, 158 korban berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan.
Selain itu, ditemukan lima body part yang hingga kini masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI di RS Bhayangkara Polda Jatim. Proses pencarian difokuskan pada sektor A2 dan A3 karena masih ada dugaan korban tertimbun di area tersebut.
Sementara itu, 104 orang dinyatakan selamat. Dari jumlah tersebut, 54 orang meninggal dunia (5 body part), 6 orang masih dirawat di rumah sakit, 97 orang sudah selesai rawat inap, dan satu orang selamat tanpa perawatan medis, yakni Ibnu Fairuz.
Dari seluruh jenazah yang dievakuasi, tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi lima korban yakni : Firman Nur, Muhammad Azka Ibadurrahman, Daul Millal, Nuruddin, dan Ahmad Rijalul Haq, yang semuanya merupakan santri empat santri asal Surabaya dan satu asal Blega Madura.
Puluhan jenazah lainnya masih berstatus Mr. X dan menunggu hasil penyocokan DNA dengan keluarga. Proses identifikasi dilakukan secara hati-hati untuk memastikan akurasi data korban sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
SAR Mission Coordinator (SMC) Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyatakan bahwa pencarian masih terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan. “Tim bekerja siang dan malam dengan metode kombinasi alat berat dan ekstrikasi manual,” ujarnya.
Hingga kini, tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian dengan sistem bergantian demi menjaga stamina personel. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi terkait perkembangan identifikasi korban.(*)