KabarBaik.co – Ratusan siswa SMAN Kedungadem, Desa Trumbasanom, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, terpaksa tidak masuk sekolah pada Kamis (2/10). Hal itu setelah mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehari sebelumnya.
Kepala Desa Trumbasanom, Juminto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, dari 930 siswa SMAN Kedungadem, sebanyak 544 di antaranya mengalami keluhan pusing, mual, sakit perut, dan diare.
“Kami menerima data dari puskesmas dan pihak sekolah. Dari jumlah itu, sekitar 500 anak mengalami keluhan ringan, delapan anak harus dirawat di Puskesmas, dan 36 siswa izin tidak masuk sekolah,” jelas Juminto, Kamis (2/10).
Menurutnya, dugaan keracunan itu terjadi pada Rabu (1/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Para siswa mulai mengeluhkan kondisi kesehatan usai menyantap menu MBG berupa nasi kuning, ayam suwir, tempe kering, dan acar.
“Berdasarkan keterangan siswa dan guru, nasi kuning terasa lemas dan sedikit berlendir, tempe pahit dengan aroma tidak sedap, acar terlalu asam, dan ayam agak basi,” jelas Juminto.
Tak hanya di SMAN Kedungadem, kejadian serupa juga menimpa empat siswa SDN Trumbasanom. Mereka mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu MBG yang dibagikan pada Rabu (2/10) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Keempat siswa itu terpaksa dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
“Para siswa yang kini dirawat di puskesmas mengaku langsung merasa pusing, mual, hingga muntah usai makan MBG,” ungkap Juminto.
Atas kejadian tersebut, pihak desa meminta penyedia MBG di Trumbasanom bertanggung jawab penuh. “Kami berharap penyedia makanan MBG segera bertanggung jawab atas apa yang menimpa warga kami,” pungkasnya. (*)








