KabarBaik.co – Kabupaten Banyuwangi kembali mengukir prestasi dalam Festival Desa Wisata Cerdas, Mandiri dan Sejahtera (Dewi Cemara) 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Diselenggarakan di Alun-alun Raden Bagus Assra Ki Ronggo, Bondowoso, pada 22-24 Agustus 2025 Banyuwangi meraih predikat sebagai peserta dengan stand terbaik.
Banyuwangi menampilkan keunggulan Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, dengan pendekatan inovatif pada kebersihan lingkungan. Stand tersebut berhasil mencuri perhatian juri dan pengunjung.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur, Evy Afianasari mengatakan Festival Dewi Cemara 2025 diikuti 30 desa wisata dari perwakilan 30 kabupaten/kota di Jawa Timur. Mereka memamerkan berbagai keunggulan, mulai dari potensi wisata, seni budaya, hingga produk UMKM unggulan.
“Semangatnya adalah kolaborasi, tidak hanya menampilkan potensi, juga mengangkat UMKM dan seni budaya serta kearifan lokal yang selama ini menjadi identitas dan kebanggaan di Jawa Timur,” kata Evy.
Di dalam stand, produk-produk UMKM dari Desa Karangharjo, Glenmore, laris manis diserbu pembeli. Produk fesyen seperti udeng (ikat kepala khas Osing) dan produk ecoprint menjadi yang paling diminati. Tak ketinggalan, syal khas Banyuwangi juga ludes diborong pengunjung.
Dari sektor agrowisata, kopi dan cokelat yang menjadi daya tarik utama Desa Karangharjo juga berjaya. Salah satu produk unggulan, “kopi wine” hasil olahan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Glenmore, turut menjadi primadona dan laku keras, membuktikan kualitas produk lokal Banyuwangi yang mampu bersaing.
Kunci kemenangan Banyuwangi terletak pada konsep “Gerakan Wisata Bersih” yang diusung. Secara konsisten, stand Banyuwangi meminimalkan penggunaan plastik, sebuah poin plus yang menjadi nilai tambah signifikan dalam penilaian.
Peserta dari Kabupaten Banyuwangi, Tri Bekti mengatakan, Banyuwangi menyajikan promosi unik yang menarik animo besar pengunjung.
“Kami berikan promo tukar sampah plastik dengan segelas kopi khas Banyuwangi. Inisiatif ini tidak hanya mendukung gerakan bebas sampah, tetapi juga berhasil menjadi magnet yang menarik pengunjung untuk datang, sehingga mereka pun tertarik membeli berbagai merchandise khas Bumi Blambangan,” ungkap Tri Bekti.






