KabarBaik.co – Video dua orang oknum wartawan yang dikepung ratusan siswa SMKN 1 Kota Kediri viral di media sosial dan menyita perhatian publik.
Kejadian ini berlangsung pada Rabu (4/6) siang, saat kedua oknum itu kabarnya mendatangi sekolah dengan niat meminta kerja sama. Namun justru memicu ketegangan di lingkungan sekolah.
Kronologi ketegangan muncul setelah pihak sekolah, termasuk Kepala SMKN 1 Kota Kediri Edy Suroto yang baru menjabat, memilih menunda memberikan jawaban atas permintaan tersebut. Ia lebih dulu meminta pertimbangan sejumlah guru dan wali murid.
Namun, suasana berubah memanas ketika siswa yang mengetahui peristiwa tersebut berkerumun di area sekolah dan mengepung kedua wartawan tersebut.
Tidak hanya mengepung, salah satu siswa juga tampak beradu argumen. Mereka mempertanyakan kedatangan oknum wartawan dan LSM yang kerap meresahkan.
Akhirnya, pelajar menuntut agar kedua oknum wartawan membuat surat pernyataan dan permintaan maaf, serta bersedia menghapus berita yang telah tayang di media online sang oknum, yang dinilai menyudutkan kepala sekolah.
Video yang merekam detik-detik pengepungan siswa terhadap wartawan ini dengan cepat menyebar dan viral di media sosial, mengundang beragam tanggapan dari warganet.
Menanggapi hal ini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kediri, Adi Prayitno angkat bicara. Ia menegaskan bahwa insiden yang terjadi hanyalah bentuk misunderstanding antara pihak sekolah dengan oknum pers.
“Terkait viralnya SMKN 1 Kota Kediri, ada kesalahpahaman antara pihak sekolah dan juga dari salah satu pers. Prinsipnya hanya kesalahpahaman, tidak ada masalah yang krusial,” jelasnya saat mediasi dengan kedua belah pihak, Kamis (5/6).
Adi menambahkan bahwa aktivitas pembelajaran di SMKN 1 Kota Kediri tetap berlangsung secara kondusif. Guru dan siswa tidak lagi membahas insiden tersebut, dan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal.
“Semata-mata hanya spontanitas dari siswa, guru maupun kepala sekolah, karena begitu mencintai almamaternya, sekolah tercintanya SMKN 1 Kota Kediri,” lanjutnya.
Pihak Dinas Pendidikan juga mengajak semua pihak untuk menjunjung nilai-nilai persatuan dan musyawarah dalam menghadapi perbedaan.
“Selanjutnya insya Allah sudah memahami, tetap mengedepankan sila ketiga Persatuan Indonesia. Kemudian kemufakatan dalam musyawarah, sehingga kegiatan untuk mencerdaskan rakyat Kediri Raya tetap berjalan dengan baik,” tambahnya.
Adi Prayitno memastikan bahwa situasi di SMKN 1 Kota Kediri kini telah kondusif. Aktivitas belajar dan praktik siswa berjalan normal, didampingi oleh guru dan kepala sekolah seperti biasa.
“Maka kalau ada berita-berita yang beropini masing-masing, itu adalah opini masing-masing pribadi. Prinsipnya SMKN 1 Kota Kediri kondusif, dan juga sekolah-sekolah SMA/SMK di Kediri,” pungkasnya.(*)