Viral Usai Tendang dan Tempeleng Siswa, Kepala SDN Sanenrejo 2 Jember Buka Suara

oleh -252 Dilihat
5f76bcfa 978e 4fce b5c7 ec0c5cabc92d
Tangkapan layar video pernyataan dari korban. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Muhammad Hobir alias MH, Kepala SDN Sanenrejo 2 di Kecamatan Tempurejo, Jember, diduga melakukan tindak kekerasan terhadap beberapa siswa di sekolah tempatnya bertugas.

Aksi dugaan pemukulan dan penendangan ini lantas menjadi viral di media sosial. Dugaan penganiayaan oleh oknum kepala sekolah itu beredar dalam bentuk video.

Dalam rekaman tersebut, korban yang merupakan anak didik MH tampak menangis dan mengaku telah dipukul serta ditendang oleh sang kepala sekolah.

Disaduk (ditendang, Red),” ujar seorang korban yang mengenakan topi biru sambil menunjuk bagian kakinya. Kabar yang dihimpun ada tiga korban yakni siswa kelas 5 berinisial N, A dan F.

Diduga Aniaya Siswa, Kepala SDN Sanenrejo 2 Jember Dilaporkan ke Polisi

Korban lain, teman dari anak bertopi biru, juga dimintai keterangan oleh seorang perempuan dan mengaku ditampar pada bagian pipi. Kedua korban dalam video tersebut terlihat mengenakan seragam Pramuka.

Menanggapi dugaan kekerasan yang viral tersebut, Kepala SDN Sanenrejo 2 Muhammad Hobir menyatakan, bahwa persoalan itu telah diselesaikan.

Namun, ia juga menyampaikan pernyataan yang terkesan mengelak saat ditanyai lebih lanjut.

“Gini Pak, kami punya hak menjawab dengan semua pertanyaan dan punya hak tidak menjawab, kan gitu. Dua-duanya kami pakai hak itu, hak menjawab dan juga hak tidak menjawab. Karena kita berasas manfaat,” katanya saat dikonfirmasi waratwan, Sabtu (27/9).

Lebih lanjut, ia mengklaim bahwa dirinya telah bertemu dengan pihak keluarga korban dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jember. Ia menegaskan persoalan tersebut sudah tuntas.

“Tadi malam dari dinas juga sudah ke sini, jadi sudah dianggap selesai,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Tempurejo AKP Heri Supadmo mengungkapan penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat (26/9) ketika para murid kelas lima mengikuti mata pelajaran pendidikan agama.

Mendengar adanya penganiayaan itu, wali murid korban pun mendatangi sekolah. Kata dia, mereka menuntut Dinas Pendidikan Jember segera memutasi pelaku.

“Awalnya keluarga korban tidak mau melaporkan, tapi entah kenapa pada pukul 17.00 WIB kemarin, Mereka membuat laporan polisi,” pungkas Heri. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.