KabarBaik.co – Wali Kota Batu, Nurochman menegaskan bahwa kebijakan desentralisasi pengelolaan sampah ke desa dan kelurahan bukan berarti pemerintah kota melepas tanggung jawab. Justru langkah tersebut merupakan upaya memperkuat tata kelola berbasis kolaborasi antara Pemkot dan pemerintah desa.
Hal itu diungkapkan Nurochman bersama Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, saat menghadiri Ngobrol Bareng Santai (Ngobras) bersama Asosiasi Kepala Desa dan Lurah (APEL) Kota Batu di Kantor Desa Oro-Oro Ombo.
“Desentralisasi bukan berarti kami lepas tangan. Kami ingin membangun konsep bersama agar pengelolaan sampah bisa lebih efektif dan berkelanjutan,” ujar Nurochman saat ditemui di Balaikota Among Tani, Kota Batu, Kamis (9/10).
Ia mengungkapkan, dalam kegiatan itu berbagai isu strategis juga telah dibahas mulai dari pengelolaan sampah, aset desa, efisiensi Dana Desa (DD), hingga pelaksanaan program nasional seperti Sekolah Rakyat (SR), Makan Bergizi (MBG), dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Terkait efisiensi anggaran, Nurochman mengungkapkan adanya potensi pengurangan Dana Desa akibat penyesuaian Transfer ke Daerah (TKD). “Dengan pengurangan TKD, tentu berdampak pada Dana Desa di 19 desa. Dari pagu awal Rp 22,9 miliar, kini berkurang menjadi Rp 19,7 miliar atau turun sekitar Rp 3,2 miliar dalam Raperda APBD 2026,” terangnya.
Bahkan, ia juga menyoroti pentingnya kejelasan status aset desa yang sebelumnya dibangun menggunakan dana kota. “Aset-aset itu harus memiliki status yang jelas dan terdefinisi agar pengelolaannya akuntabel dan bermanfaat untuk masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Pemkot Batu meminta dukungan penuh dari para kepala desa dan lurah terhadap pelaksanaan program nasional. “Program seperti Sekolah Rakyat dan Makan Bergizi harus didukung penuh. Kalau ada kendala di lapangan, sampaikan ke kami agar bisa segera dikomunikasikan dan disempurnakan,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan APEL Kota Batu, Abdul Manan, mengapresiasi sikap terbuka Wali Kota Batu yang turun langsung berdialog dengan jajaran pemerintahan desa. Menurutnya, kegiatan tersebut memperkuat sinergi dan semangat gotong royong dalam membangun daerah.
“Dialog santai yang kami lakukan menjadi ruang untuk berbagi gagasan dan menyamakan langkah. Banyak hal penting yang bisa disampaikan langsung, mulai dari pelayanan masyarakat hingga penyempurnaan program,” kata Kepala Desa Pandanrejo tersebut.
Ia menegaskan bahwa APEL siap mendukung visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu dalam mewujudkan Mbatu SAE. (*)